Ada Megaproyek IKN, Tiket Pesawat ke Balikpapan Makin Mahal!

Ada Megaproyek IKN, Tiket Pesawat ke Balikpapan Makin Mahal!

Samuel Gading - detikFinance
Selasa, 14 Mei 2024 06:00 WIB
A young girl is going on a trip, holds plane tickets in her hands and goes to check-in, boarding a flight, close-up view of a boarding pass on a blurred background.
Foto: Getty Images/iStockphoto/Zhanna Danilova
Jakarta -

Proses pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) ternyata membuat tiket penerbangan dari berbagai daerah menuju Balikpapan semakin mahal. Harga tiket bertengger di atas Rp 1,5 juta, jumlah keterisian kursi pesawat disebut penuh.

Kabar sulitnya mencari tiket menuju Balikpapan awalnya diungkap Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Basuki menjelaskan masih banyak pekerja IKN yang belum kembali ke lokasi proyek. Hal ini karena mayoritas penerbangan dari kota lain ke Balikpapan selalu penuh.

"Ini baru 70% pekerjanya datang ke sini. Kalau tadi ibu lihat di istana maupun di kantor presiden itu baru 70%," kata Basuki di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, Kalimantan Timur, Senin (6/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena kita lihat perjalanan transportasi Udara dari Jakarta dan Surabaya ke Balikpapan sekarang penuh terus," sambungnya.

Berdasarkan pantauan detikcom di dua aplikasi pemesanan tiket pada Senin (13/5), harga tiket pesawat Balikpapan berada di atas Rp 1,5 juta. Untuk hari ini, harga tiket pesawat dibanderol di harga Rp 1,7 juta, sementara untuk Selasa (14/5) juga 1,7 juta, dan Rp 1,6 juta untuk hari Rabu (14/5).

ADVERTISEMENT

Salah satu warga Balikpapan, Reza (22), pun merasakan dampak dari mahalnya tiket tersebut. Saat hendak pulang ke 'Kota Minyak' pada Jumat (9/5) ia mengaku harus merogoh kocek Rp 1,9 juta untuk membeli tiket keberangkatan saja. Ia bahkan harus menunggu sekitar 6 jam untuk bisa mendapatkan tiket dengan harga tersebut.

"Mahal banget dan itu kelas ekonomi. Kalau yang kelas bisnis bisa di atas Rp 2 juta lebih. Pusing banget ngelihatnya kemaren," kata Reza kepada detikcom, Senin (13/5/2024).

Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati, buka suara menanggapi isu tersebut. Adita mengatakan, melonjaknya harga tiket disebabkan tingginya permintaan menuju ke Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (SAMS) di Balikpapan serta Bandara APT Pranoto di Samarinda.

Ia mengatakan tingginya permintaan tiket penerbangan ke dua wilayah itu disebabkan pembangunan IKN yang saat ini sedang berlangsung.

"Saat ini dengan pesatnya penyelesaian pekerjaan pembangunan di IKN maka tidak dapat dipungkiri menjadi magnet terhadap kebutuhan trafik dari atau ke Balikpapan maupun ke Samarinda," kata Adita kepada detikcom, Senin (13/5/2024).

Namun demikian, Adita mengatakan bahwa fenomena melonjaknya harga tiket hanya berlaku untuk penerbangan dari kota lain menuju Balikpapan maupun ke Samarinda saja. Harga tiket dari kedua kota tersebut ke kota lain tidak mahal.

Oleh sebab itu, ia mengimbau maskapai untuk menghitung dengan cermat fenomena itu agar masyarakat tidak merugi.

"Tingginya tarif tersebut tidak sepenuhnya pada rute pulang pergi (pp). Namun hanya satu tujuan (tidak pp) sehingga memang membuat maskapai perlu melakukan perhitungan cermat agar tidak terjadi kerugian," tegasnya.

Kendati demikian, Adita menjelaskan pihaknya memantau ketat maskapai agar tidak menjual tiket di atas tarif TBA (Tarif Batas Atas) maupun di bawah TBB (Tarif Batas Bawah). Pengawasan dilakukan oleh Inspektur Penerbangan di Kantor Pusat maupun Kantor Otoritas Bandara setempat.

Berdasarkan hasil pantauan, Adita mengatakan bahwa belum ditemukan adanya pelanggaran terhadap ketentuan TBA maupun TBB tiket pesawat menuju Balikpapan. Di sisi lain, Adita menjelaskan bahwa pihaknya terus menggandeng maskapai untuk memastikan ketersediaan tempat duduk untuk seluruh rute dari dan menuju ke Balikpapan maupun Samarinda.

Pemenuhan ketersediaan kursi dilakukan dengan menambah extra flight maupun melakukan penggantian tiket pesawat yang lebih besar.

"Namun demikian perlu dipastikan bahwa kebutuhan kapasitas tempat duduk tersebut harus tetap memperhatikan tingkat keterisian pada rute tersebut paling minimal pada rute pp di atas 70%," pungkasnya.

Simak juga Video: Jokowi Apresiasi Antusiasme 29 Perusahaan Singapura Investasi di IKN

[Gambas:Video 20detik]



(das/das)

Hide Ads