Program Bayar Tol Tanpa Setop Dapat Cap PSN, Ini Alasannya

Program Bayar Tol Tanpa Setop Dapat Cap PSN, Ini Alasannya

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 14 Mei 2024 17:20 WIB
Tol Bali Uji Coba MLFF
Ilustrasi/Foto: Dok PUPR
Jakarta -

Penerapan teknologi pembayaran tol tanpa setop atau multi lane free flow (MLFF) mendapatkan cap Proyek Strategis Nasional (PSN). Program satu ini sempat molor dari rencana, seharusnya teknologi pembayaran tol tanpa sentuh bisa dirasakan di Indonesia pada 2023 namun sampai saat ini belum juga bisa digunakan.

Plt Deputi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menjelaskan program ini memang membutuhkan koordinasi dengan banyak kementerian dan lembaga, maka dari itu program MLFF diusulkan masuk PSN. Harapannya dengan masuk PSN program ini bisa mendapatkan percepatan.

"Jadi program ini banyak proses koordinasi dengan lembaga lain, karena dia multi lane free flow koordinasinya sama lembaga keuangan, karena terkait pembayaran, itu koordinasi sama OJK., BI, dan perbankan perlu ada lembaga yang multi kementerian," beber Susiwiijono saat berbincang dengan awak media di Park Hyatt Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (14/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan cap PSN, program ini juga bisa mendapatkan penjaminan proyek dari pemerintah. Susiwijono menjelaskan program MLFF digarap dengan skema KPBU tanpa APBN dengan investasi Rp 4,49 triliun.

Dia mengatakan, program ini baru diusulkan ke Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada awal tahun ini, salah satunya untuk mempercepat penerapan teknologi tersebut agar bisa dirasakan masyarakat.

ADVERTISEMENT

"Ini (program MLFF) diusulkan baru bulan kemarin, kan kita menunggu rekomendasi kementerian teknis, jadi dari semua PSN itu kita menunggu kementerian teknis rekomendasikan," kata Susiwijono.

Program Integrasi Konektivitas Udara

Selain MLFF, program holding BUMN Aviasi dan Pariwisata InJourney juga diberikan cap PSN terbaru. Program tersebut bertajuk peningkatan konektivitas udara dalam rangka mendukung industri pariwisata.

Susiwijono menjelaskan, program ini diusulkan langsung oleh InJourney mewakili Kementerian BUMN. Rincinya, program ini akan mengintegrasikan operator bandara dengan mewujudkan sub cluster bandara, integrasi berbagai maskapai BUMN, hingga urusan perizinan dan transformasi bandara.

Dia menjelaskan, dengan PSN, InJourney akan memiliki privilege berupa prioritas dalam urusan regulasi ataupun perizinan, misalnya mau mengintegrasikan bandara, maka perizinan hingga urusan regulasinya bisa diprioritaskan.

"Mulai dari regulasinya, nanti percepatan PP-nya. Membuat kelembagaannya, perizinan-perizinan semuanya itu perlu dukungan dia sebagai PSN untuk mempercepat," beber Susiwijono.

Simak juga Video: Ini Jalan Tol yang Bakal Pakai Sistem Bayar Pakai HP

[Gambas:Video 20detik]




(hal/ara)

Hide Ads