Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan pembangunan sektor transportasi di seluruh Indonesia relatif meningkat. Hal ini dapat dari terminal, pelabuhan, hingga bandara yang lebih luas dan dapat menampung banyak penumpang.
Budi menjelaskan pembangunan yang dimaksud meliputi pembangunan dan revitalisasi terminal tipe A yang lebih luas dan modern, pengembangan bandara serta pelabuhan yang mampu menampung volume yang lebih besar. Selain itu, juga pembaruan sistem transportasi massal seperti bus listrik, MRT, LRT, serta Kereta Api Cepat.
"Kita lihat 10 tahun terakhir ini terjadi serangkaian proses pembangunan transportasi di perkotaan dan seluruh Indonesia. Semua relatif naik. Laut paling tinggi, lalu sektor perkeretaapian, bandara, serta penyeberangan," kata Budi dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (19/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi pun membeberkan bukti pembangunan transportasi yang meningkat. Pada sektor transportasi darat, pihaknya telah mengembangkan sebanyak 85 pelabuhan penyeberangan, membangun sebanyak 65 dermaga penyeberangan dan 12 pelabuhan penyeberangan baru, serta 6 kota metropolitan dengan sistem angkutan massal perkotaan.
Pada sektor perkeretaapian, telah membangun 10.709 kilometer spoor (km'sp) jalur kereta api, 58 lokasi pembangunan dan modernisasi stasiun kereta api, pembangunan LRT, MRT, kereta cepat Whoosh, kereta api trans Sulawesi dan kereta perintis.
Pada sektor transportasi laut, telah dibangun sebanyak 39 trayek tol laut, 51 proyek pembangunan dan pengembangan, serta rehabilitasi fasilitas pelabuhan.
Kemudian, pada sektor udara telah dibangun 41 rute jembatan udara dan pembangunan 26 bandar udara baru.
Terkait konektivitas, Budi menjelaskan, pada 10 tahun ke belakang terus dibangun konektivitas tol laut dan angkutan perintis. Saat ini, tol laut memiliki 191 trayek dengan pertumbuhan 11% per tahun.
Total muatan kontainer berangkat berjumlah 84.609 ton dengan muatan kontainer balik berjumlah 26.362 ton. Sementara, total muatan non-kontainer berangkat berjumlah 530.403 teus dengan muatan non-kontainer balik berjumlah 27.551 teus.
Pada angkutan kapal perintis, selama 10 tahun ini total trayek yang dimiliki mencapai 1.070 dengan pertumbuhan 3% per tahun. Total penumpang berjumlah 5.901.027 dengan pertumbuhan 13% per tahun. Sementara itu, jumlah muatan barang mencapai 1.058.759.
Pada angkutan udara perintis, total terdapat 2.828 rute penumpang, 278 rute kargo, serta 10 rute udara kargo. Untuk angkutan perkeretaapian perintis telah beroperasi 9 kereta dengan jumlah penumpang yang terus meningkat tiap tahunnya.
"Ada angkutan udara perintis yang kita lakukan dengan intensif. Perkembangannya cukup besar. Ada juga kereta api perintis khususnya yang dapat digunakan masyarakat perkotaan, dan kita sedang melakukan keperintisan dengan membuka kereta api di Surabaya, Semarang, Bandung, dan Medan. Jadi kereta api tidak antarpulau saja tapi aglomerasi juga menjadi penting," imbuhnya.
Dia berharap pembangunan infrastruktur transportasi dapat terus dilakukan secara konsisten.
"Apa yang menjadi tugas Kemenhub sangat masif, dan Bapak Presiden selalu mengatakan pada saya, tolong apa yang dibuat itu harus delivered (dirasakan masyarakat). Apa yang kita lakukan, seperti Whoosh, MRT dan LRT menghasilkan sesuatu yang delivered," pungkasnya.
(kil/kil)