Buka World Water Forum di Bali, Jokowi Wanti-wanti Tantangan Dunia di 2050

Buka World Water Forum di Bali, Jokowi Wanti-wanti Tantangan Dunia di 2050

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 20 Mei 2024 10:15 WIB
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka gelaran Forum Air Sedunia atau World Water Forum (WWF) ke-10 pagi hari ini di Bali, Senin (20/5/2024). Forum internasional ini akan membahas berbagai isu penting di bidang air.

Dalam gelaran World Water Forum ke-10 ini, Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah. Acara ini dihadiri oleh sekitar 35 ribu delegasi dari 193 negara di dunia. Selain para pejabat pemerintahan dari berbagai belahan dunia, pada kesempatan tersebut juga turut hadir orang terkaya di Bumi sekaligus CEO SpaceX, Elon Musk.

"Selamat datang di Bali. Suatu kehormatan bagi Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah Forum Air Dunai yang ke-10 untuk meneguhkan komitmen bersama dan merumuskan aksi nyata pengelolaan air yang inklusif dan berkelanjutan," kata Jokowi, di Bali International Convention Center (BICC), Senin (20/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Manajemen sumber daya air menjadi pekerjaan rumah besar bagi dunia ke depan. Jokowi mengatakan, dari 72% permukaan bumi yang tertutup air, hanya 1% yang bisa diakses dan digunakan sebagai air minum dan sanitasi. Kondisi berat juga diproyeksi akan terjadi pada 2050 mendatang.

"Di 2050, sebanyak 500 juta petani kecil sebagai penyumbang 80% pangan dunia diprediksi paling rentan mengalami kekeringan. Tanpa air tidak ada makanan, tidak ada perdamaian, tidak ada kehidupan. No water, no live, no growth," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Oleh sebab itu, menurutnya air harus dikelola dengan baik karena setiap tetesnya sangat berharga. Indonesia sendiri, sebagai negara dengan luas area perairan mencapai 60% memiliki potensi yang besar.

"Indonesia kaya akan kearifan lokal pengelolaan air. Mulai dari sepanjang garis pantai, pinggiran aliran sungai, sampai tepian danau. Masyarakat kami memiliki nilai budaya terhadap air. Salah satunya adalah Sistem Pengairan Subak di Bali yang dipraktikkan sejak abad 11 dan diakui sebagai warisan budaya dunia," tuturnya.

Selain itu, ia juga memamerkan budaya di masyarakat Bali di mana air merupakan kemuliaan yang mengandung nilai-nilai spiritual dan budaya yang harus dikelola bersama-sama. Hal tersebut sejalan dengan tema WWF tahun ini yaitu air bagi kemakmuran Bersama.

Jokowi menjelaskan, tema ini bisa dimaknai menjadi 3 prinsip dasar yaitu menghindari persaingan, mengedepankan pemerataan dan kerja sama inklusi, serta menyokong perdamaian dan kemakmuran bersama.

"Ketiganya hanya bisa terwujud dengan sebuah kata kunci yaitu kolaborasi. Di Indonesia kolaborasi telah menjadi kunci keberhasilan dalam restorasi Sungai Citarum, serta pengembangan energi hijau, Solar Panel Terapung di Waduk Cirata yang menjadi terbesar di Asia Tenggara dan ketiga di dunia," kata Jokowi.

Dengan berkumpulnya berbagai pemangku kepentingan di Bali kali ini, Indonesia berharap dunia dapat saling bergandengan tangan secara kesinambungan untuk dapat memperkuat komitmen kolaborasi dalam mengatasi tantangan global terkait air.

"Air adalah sumber kehidupan. Air juga merupakan simbol keseimbangan dan keharmonisan. Namun bila tidak dikelola dengan baik, air juga dapat menjadi sumber bencana, dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, Forum Air Dunia ke-10 secara resmi saya buka," pungkasnya.

Saksikan Live DetikPagi:

(kil/kil)

Hide Ads