Desa-desa di Sulsel Terendam Banjir, Kementerian PUPR Turun Tangan

Desa-desa di Sulsel Terendam Banjir, Kementerian PUPR Turun Tangan

Ilyas Fadilah - detikFinance
Sabtu, 25 Mei 2024 21:15 WIB
Banjir di Kabupaten Wajo, Sulsel.
Foto: Banjir di Kabupaten Wajo, Sulsel. (Agung Pramono/detikSulsel)
Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang melakukan penanganan darurat banjir akibat intensitas hujan yang tinggi pada 8 April-3 Mei 2024.

Kondisi tersebut menyebabkan naiknya permukaan air dan merendam beberapa desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel).

"Ada enam desa yang terdampak akibat banjir dengan ketinggian hingga 30-150 centimeter yakni, Desa Keera, Pitumpanua, Belawa, Sabbangparu, Tanasitolo, dan Tempe," kata Kepala BBWS Pompengan Jeneberang Suryadarma Hasyim dalam keterangannya, Sabtu (25/5/2024).

Menurut Suryadarma, penanganan darurat yang dilakukan oleh BBWS Pompengan Jeneberang berupa penanganan tanggul jebol Sungai Bila Wajo di Desa Lowa, Kecamatan Tanaitolo. "Penanganannya berupa Sand Bag sepanjang 15 meter dan timbunan tanah sepanjang 15 meter. Saat ini progres pekerjaannya telah mencapai 98%," terang Suryadarma.

Suryadarma melanjutkan penanganan tanggul jebol Sungai Bila Wajo terdapat juga di Desa Sappa, Kecamatan Balawa. Pekerjaannya berupa Sand Bag sepanjang 100 meter dan timbunan tanah sepanjang 100 meter, yang proses pengerjaannya mencapai 92 %,

Kemudian, penanganan tanggul jebol di Sungai Walanae, Desa Ujungpero, Kecamatan Sabbangparu. Dengan rencana tindak lanjut untuk mengembalikan tanggul yang terputus dan pembuatan tanggul pasangan batu sepanjang 60 meter di belakang tanggul eksisting termasuk penanganan perkuatan tebing yang kritis sepanjang 100 meter.

"Untuk anggarannya diusulkan menggunakan 10% dari nilai kontrak pengendalian banjir Sungai Walanae-Cenranae Kabupaten Wajo tahun 2024," ungkap Suryadarma.

Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras meminta sekaligus mendorong agar Kementerian PUPR melalui BBWS Pompengan Jeneberang selaku mitra kerja, untuk menangani tanggul di Sungai Walanae- Cenranae dilakukan secara optimal.

"Masalah banjir tidak hanya dilakukan Kementerian PUPR saja, akan tetapi yang utama perlu kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan," pungkas Andi.

(ily/hns)


Hide Ads