Pembangunan tol yang digadang-gadang terpanjang di Indonesia yakni Tol Gedebage-Tasikmalaya-Ciamis (Getaci) belum menemui titik terang. Sebab, dua kelompok usaha yang berminat dalam pembangunan tol tersebut dinyatakan tidak lolos prakualifikasi.
Dalam Pengumuman Hasil Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Ciamis Nomor: 24/BPJT/L/GTCM/2024 disebutkan Panitia Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol telah selesai mengevaluasi dokumen prakualifikasi perusahaan/konsorsium dan menetapkan hasilnya.
Adapun hasilnya, konsorsium PT Trans Persada Sejahtera-PT Wiranusantara Bumi dan konsorsium PT Dayamulia Turangga-PT China State Construction Overseas Development Shanghai dinyatakan tidak lulus prakualifikasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen Prakualifikasi (Pasal II.Q.1), Peserta Prakualifikasi yang keberatan atas penetapan hasil prakualifikasi dapat mengajukan sanggahan secara tertulis selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah tanggal pengumuman prakualifikasi," bunyi pengumuman tersebut seperti dikutip detikcom, Minggu (26/5/2024).
Pengumuman itu diteken oleh Ketua Panitia Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Ciamis Sony Sulaksono Wibowo pada 20 Mei 2024.
Sebagai informasi, sebelumnya sudah ada perusahaan konsorsium pemenang lelang Tol Getaci, namun batal masuk ke proyek tersebut. Disebut-sebut salah satu alasan yang mendorong hal ini terjadi ialah karena tol ini terlalu panjang sehingga biaya proyek yang dibutuhkan sangatlah besar.
Adapun konsorsium pemenang lelang terdiri dari BUMN dan swasta. Mereka membentuk Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni PT Jasamarga Gedebage Cilacap (JGC). Di dalam konsorsium tersebut, terdapat beberapa nama konglomerat di belakangnya, yakni Martua Sitorus dan Jusuf Hamka.
Bila ditotal dari Gedebage sampai Cilacap, panjang tol ini mencapai 206,65 kilometer (km), menghubungkan dua provinsi yakni Jawa Barat dan Jawa Tengah. Atas kondisi ini, akhirnya pemerintah pun memutuskan untuk memangkas prioritas penyelesaian proyek dan akan melakukan lelang ulang.
Dengan dipangkasnya prioritas penyelesaian proyek ini, panjang penyelesaian proyek pun berkurang, dari panjang totalnya hingga Cilacap 206,65 km, jadi hanya 108 km sampai Ciamis. Lalu, angka investasi yang dibutuhkan pun mengecil dari semula Rp 56,2 triliun menjadi Rp 37,64 triliun hanya untuk sampai ke Ciamis.
(acd/das)