Teknologi Kazakhstan Bakal Awasi Lalu Lintas IKN, Rp 8,9 M untuk Uji Coba

Teknologi Kazakhstan Bakal Awasi Lalu Lintas IKN, Rp 8,9 M untuk Uji Coba

Ilyas Fadilah - detikFinance
Senin, 27 Mei 2024 12:46 WIB
Deputi Transformasi Hijau dan Digital, Mohammed Ali Berawi
Deputi Transformasi Hijau dan Digital, Mohammed Ali Berawi (Foto: Ilyas Fadilah/detikcom)
Jakarta -

Sergek Projects Ltd, perusahaan penyedia platform mobilitas pintar atau smart mobility asal Kazakhstan menggelontorkan US$ 560 ribu atau sekitar Rp 8,9 miliar untuk proof of concept sistem transportasi di Balikpapan, Kalimantan Timur. Sistem ini rencananya akan diterapkan di Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur.

Deputi Transformasi Hijau dan Digital, Mohammed Ali Berawi mengatakan, MoU Sergek dengan pemerintah sudah dilakukan pada September 2023. Tindak lanjut dari MoU itu adalah proof of concept di Balikpapan selama 3 bulan, sejak Januari hingga April 2024.

"Investasi sejauh ini yang dilakukan teman-teman Sergek sekitar US$ 500 ribuan, termasuk pembelian hardware, pemasangan kamera, server, platform, dan sebagainya," katanya dalam konferensi pers di Hotel JW Marriot Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (27/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proof of concept dilakukan di Balikpapan karena jalan di kawasan IKN masih dibangun. Lewat teknologi Artificial Intelligence (AI) milik Sergek, nantinya dapat dilakukan pemantauan kawasan di titik-titik tertentu untuk kebutuhan penegakan hukum hingga pengukuran dampak ekologi.

"Secara real time dapat dipantau, diakses untuk masalah penegakan hukum, insiden, kemudian pelanggaran lalu lintas, dan seterusnya. Lalu untuk pengukuran dampak ekologi. Jadi diukur karbon CO2 ini dapat diukur untuk tiap titik-titik wilayah lalu lintas. Bagaimana pengukurannya, ini makanya menggunakan kecerdasan AI," bebernya.

ADVERTISEMENT

Selain menginvestasikan 5 kamera, Sergek juga memanfaatkan kamera-kamera yang sudah tersedia. Dalam hal ini Sergek bekerja sama dengan Dinas Perhubungan hingga kepolisian Balikpapan.

"Pemanfaatan kamera yang tersedia juga dilakukan, misalnya ada 46 kamera, 41 eksisting di Balikpapan, 5 kemudian diinvestasikan. Sistem yang sudah berjalan ini dikerjasamakan dengan Dishub untuk kerjasama monitoring sistem, VMS untuk dashboardnya, dan teman-teman kepolisian Balikpapan untuk insiden lalu lintas dan sebagainya," tuturnya.

Teknologi Sergek mampu mendeteksi plat nomor hingga kendaraan yang melakukan pelanggaran. Misalnya, jika ada pelanggaran lampu lalu lintas, marka atau parkir sembarangan, sistem akan mengambil gambar yang akan diserahkan ke kepolisian untuk dilakukan penindakan.

Harapannya, lewat pemantauan ini otoritas terkait bisa melakukan intervensi dalam mengurangi kemacetan. Sistem ini pada akhirnya mampu melakukan otomatisasi lampu merah menyesuaikan kondisi. Maksudnya, jika kendaraan dari suatu arah cenderung padat, maka durasi lampu hijaunya bisa diperpanjang.

"Memang end resultnya adalah pengurangan kemacetan. Ini bagaimana dilakukan, pertama kan oleh data. Ini platform tau kapan waktu sibuk, volume, speed berapa, titik-titik simpul di mana macet sehingga bisa diintervensi," imbuhnya.

Meski begitu, Ali menyebut OIKN bakal tetap melakukan tender untuk sistem teknologi yang masuk ke IKN. Artinya, meski sudah melakukan proof of concept, Ali menyebut tidak serta merta Sergek akan langsung dapat tender.

"Ke depan akan ada open tender untuk teknologi-teknologi yang akan diterapkan di IKN. Ini tidak serta merta sudah melakukan proof of concept, kemudian langsung dapat tender. Ini akan tetap lewat tender terbuka, di mana Sergek punya nilai tambah karena sudah melakukan proof of concept," pungkas Ali.

(ily/das)

Hide Ads