Bisa Dapat Ratusan Juta, Warga Pinggiran Ciliwung Ingin Kena Gusur

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Jumat, 31 Mei 2024 13:54 WIB
Foto: Ignacio Geordy Oswaldo
Jakarta -

Warga pinggiran Kali Ciliwung di kawasan Rawajati, Jakarta Selatan mendapatkan ganti rugi penggusuran proyek normalisasi hingga ratusan juta rupiah. Kondisi ini malah membuat sejumlah warga lain yang berada tepat di sebelah proyek merasa ingin ikutan kena gusur.

Siti Aminah selaku Ketua RT 3 RW 7 yang rumahnya tepat berada di sebelah proyek mengatakan nilai ganti rugi penggusuran yang dilakukan Pemprov Jakarta sangatlah besar. Terlebih jika dibandingkan dengan nilai jual bangunan di kawasan itu.

"Saya saja kan ada tuh rumah petak di belakang (lokasi yang terkena penggusuran proyek). Itu kalau kita jual normal, paling nggak sampai Rp 10 juta karena di sini kan sering banjir. Tapi kemarin kita dapat ganti rugi Rp 326 juta, rumah petak sekitar 48 m2 lah," kata Siti saat ditemui detikcom, Jumat (31/5/2024).

Karenanya ia merasa dengan adanya penggusuran proyek normalisasi Kali Ciliwung ini, warga mendapatkan 'ganti untung' alih-alih ganti rugi. Begitu juga dengan mereka yang rumahnya tidak tergusur tapi berada sangat dekat dengan proyek juga mendapat sejumlah uang meski tidak banyak.

"Saya sendiri di sini juga masih dapat uang pengganti untung itu walaupun nggak seberapa, masih bersyukur. Tapi kan (dapat uang ganti rugi dengan nominal kecil) saya masih tinggal di sini (rumahnya yang saat ini ditinggali tidak ikut tergusur)," ucapnya.

"Kalau untuk mereka yang keluar dari sini (tergusur dan harus pindah) Alhamdulillah ada yang bisa pindah kontrakan, ada yang bisa berangkat Haji, ada yang bisa beli mobil baru. Pokoknya bersyukur lah dengan adanya gusuran ini," jelas Siti lagi.

Karena hal ini juga, Siti yang bertempat tinggal tepat berada di samping proyek normalisasi Kali Ciliwung berharap rumahnya itu ikut tergusur. Sebab dengan begitu ia merasa bisa mendapatkan 'ganti untung' yang sepadan dan bisa pindah ke tempat yang lebih layak seperti warga lain yang rumahnya tergusur.

"Malah saya inginnya (rumah yang ditinggali itu) buru-buru digusur juga (sama seperti rumahnya yang lain yang sudah tergusur). Kepengennya," kata Siti sembari tertawa.

Meski begitu ia tetap merasa bersyukur atas proyek normalisasi ini. Sebab secara tidak langsung proyek ini dinilai dapat meningkatkan nilai jual tanah dan bangunan di kawasan itu.

"Inginnya ini (proyek normalisasi) cepat-cepat selesai, otomatis dengan ini selesai nanti sisa lahan mau dijadikan taman atau jalan, nilai jual (tanah) yang dipinggiran jadi naik juga. Tapi inginnya sih 'udah gusur aja sekalian'," ucapnya lagi.




(fdl/fdl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork