Usulan membangun Istana Negara di Pulau Papua kembali muncul. Usulan ini dipaparkan langsung oleh Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Provinsi Papua Nerlince Wamuar Rollo saat melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara Jakarta pagi ini.
Nerlince bilang usulan membangun Istana Negara di Papua sebetulnya pernah disampaikan pada tahun 2019. Kala itu, Perwakilan masyarakat Papua dan Papua Barat bertemu dengan Jokowi di Istana Negara. Dalam kesempatan tersebut, perwakilan masyarakat Papua menyampaikan 10 poin permintaan kepada Jokowi, pembangunan Istana Negara salah satunya.
"Yang saya sampaikan hari ini adalah tentang rencana pembangunan Istana Negara di Papua yang telah kami sampaikan pada tanggal 10 September 2019, dalam tim 61," beber Nerlince ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (12/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, dengan adanya Istana Negara di Papua, rentang kendali antara pemerintah pusat dan daerah di ujung timur Indonesia jadi lebih singkat. Bila ada permasalahan, orang-orang Papua tak perlu repot-repot lagi berkunjung ke ibu kota, namun tinggal menunggu presiden berkantor di Papua.
"Dengan adanya Istana Negara di Papua, Kota Jayapura akan memperpendek rentang kendali antara pusat dan daerah. Contoh hari ini kami orang Papua, ketua-ketua MRP datang ke Jakarta, tapi kalau ada kantor Istana Presiden di Papua, di Jayapura, kami tidak perlu datang ke sini," papar Nerlince.
"Kami tinggal tunggu saja Bapak Presiden di Jayapura, demikian yang kami sampaikan semoga tuhan menolong kita, bisa terlaksana," pungkasnya.
Dalam catatan detikcom, lahan seluas 5 hektare untuk lokasi pembangunan Istana Negara telah disiapkan di Papua. Bahkan, pernah berembus kabar pembangunan Istana direncanakan berlangsung pada tahun 2020.
Lokasi Istana itu berada di perbukitan 320 meter di atas permukaan laut dengan menghadap laut. Lokasi istana sekitar 35 km dari tapal batas Indonesia dan Papua Nugini, tempatnya itu hanya 1 km dari jembatan Youtefa.
(hal/kil)