Pelaksana tugas (Plt) Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Raja Juli Antoni menyebut, secara total sudah ada 45 investor yang melangsungkan prosesi groundbreaking alias peletakan batu pertama untuk memulai pembangunan proyek di IKN.
Hal ini disampaikan Raja Juli melalui unggahan pada akun media sosial X (dulunya Twitter) pribadi miliknya @RajaJuliAntoni. Menurutnya investor terus berdatangan ke mega proyek ibu kota baru itu.
"Kami bersyukur, investor terus berdatangan ke Ibu Kota Nusantara untuk mendukung proses pembangunan. Hingga hari ini sebanyak 45 investor telah melakukan groundbreaking," kata Raja Juli, dikutip Kamis (20/6/2024).
Dalam rangka memberikan kepastian hukum, Wakil Menteri ATR/BPN ini menambahkan, siang tadi telah dilaksanakan pembahasan bersama para Deputi Otorita IKN tentang rancangan perjanjian kerja sama antara investor dengan Otorita IKN.
Dijelaskannya lebih lanjut, pembahasan rancangan perjanjian kerja sama ini bertujuan untuk mengatur dengan
matang hak pengelolaan tanah bagi investor setelah dilakukan groundbreaking.
"Insyaallah, dengan semakin jelasnya status tanah, kita berharap semakin banyak pula investor yang datang untuk bersama-sama mewujudkan visi besar lbu Kota Nusantara sebagai smart forest city," ujarnya.
Sebagai tambahan informasi, investasi swasta di IKN hingga groundbreaking ke-6 tembus Rp 51,3 triliun. Selain investasi langsung, ada juga skema Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha (KPBU) yang dijajaki investor. Ada 9 perusahaan dari tiga negara asing dan Indonesia berpotensi menggelontorkan dana Rp 45 triliun ke IKN.
Penjelasan Raja Juli tentang jumlah investor IKN itu disampaikan tak lama setelah kondisi belum adanya investor asing di IKN dikritisi banyak pihak. Mulanya, hal ini disinggung kembali oleh Komisi VI DPR RI kepada Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam Raker beberapa waktu lalu.
Karena belum adanya investor asing yang masuk, proyek yang tengah dibangun di IKN didominasi oleh proyek yang mendapat dukungan pendanaan APBN. Secara keseluruhan, total APBN yang dialokasikan untuk IKN sebesar Rp 90,2 triliun di 2022-2024 dan sudah dipakai sebesar Rp 72,8 triliun.
Menanggapi pertanyaan-pertanyaan dari anggota DPR terkait investor asing tersebut, Bahlil mengatakan untuk PMA akan masuk pada tahap kedua, sementara ini pembangunan di IKN sedang difokuskan pada tahap pertama.
"Kalau ditanya kenapa belum ada investasi asing? Desain kita itu adalah, cluster pertama ini selesai, yang disebut dengan jalan utama ya, lingkaran satu, sudah selesai, baru masuk investasi asingnya itu di lingkaran kedua, tahap kedua," jelas Bahlil, di Senayan, Jakarta, Selasa (11/6/2024).
Bahlil mengatakan, pembangunan infrastruktur tahap pertama sedang dipercepat agar investor asing bisa masuk. Dia juga mengatakan sejauh ini investor asing sudah melakukan komunikasi. Namun, pihaknya baru bisa memastikan investor asing masuk ke IKN setelah 17 Agustus 2024.
Menyusul hal tersebut, Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD pun turut memberikan tanggapannya.
"Oooh sampai saat ini belum ada ya? Cari terus, Mas Bahlil," kata Mahfud melalui akun Twitter resminya @mohmahfudmd, menanggapi pemberitaan terkait hal tersebut, Rabu (12/6/2024).
Kemudian Mahfud juga mengatakan bahwa jika penanam modal asing (PMS) yang akan masuk IKN ditargetkan setelah 17 Agustus, menurutnya target waktunya perlu jelas.
"Setelah 17 Agustus itu perlu jelas deadline-nya. Bisa 6 bulan lagi, bisa 2 tahun lagi, bahkan entah sampai kapan," lanjut Mahfud.
(shc/kil)