Jakarta -
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membeberkan progres infrastruktur dasar IKN menjelang upacara 17 Agustus 2024. Beberapa di antaranya air bersih, listrik, sampai Bandara VVIP IKN.
Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra Atmawidjaja, mengatakan bahwa pihaknya menggenjot pembangunan infrastruktur khususnya air bersih dan listrik di IKN. Untuk air bersih, uji coba dijadwalkan pada pertengahan Juli.
"Kita usahakan. Pak menteri kan kemarin sudah jawab ini sudah sesuai schedule kita pertengahan Juli commissioning (air), habis itu mudah-mudahan tidak ada masalah lagi," kata Endra di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Jumat (12/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk commissioning air bersih, dijelaskan Endra bahwa ada beberapa tahapan yang akan ditempuh, mulai dari instalasi air minum, transmisi, sampai jaringan distribusi. Semua hal itu bakal dites oleh Kementerian PUPR melibatkan banyak pihak dan ditargetkan pada 18 Juli 2024.
"Jadi itu melibatkan banyak pihak, jadi yang namanya commissioning, itu dilakukan di akhir dari pekerjaan, konsultannya, owner, kemudian expert-nya, dan operatornya nanti. Itu dites semua, ada tahapannya itu, sampai tanggal 18," bebernya.
Oleh sebab itu, Endra memastikan jika pemasangan air bersih dan listrik berjalan lancar, maka Presiden Jokowi bisa berkantor di IKN. Namun, terkait tanggal pasti kepindahan Jokowi, dijelaskan Endra merupakan keputusan langsung presiden.
"Iya, tanya pak presiden tuh. Pokoknya udah siap, mau pindah ke sana tanya beliau ya," tuturnya.
Kesiapan Bandara VVIP IKN di halaman berikutnya.
Selain itu, Endra memastikan bahwa pesawat kepresidenan 'Indonesia One' jenis Boeing 737-800 BBJ-2 bisa mendarat di Bandara VVIP Ibu Kota Nusantara (IKN). Pesawat Jokowi bisa mendarat karena tergolong berbadan kecil alias narrow body.
"Bisa. Bergantung ukurannya, kan. Ada yang gede, ada yang kecil. Kalau yang mau pakai Boeing yang besar, ya, nggak bisa," kata Endra.
Endra melanjutkan, pesawat kepresidenan negara lain yang berbadan besar tidak bisa mendarat di IKN. "Kalau pesawat yang sekarang yang dipakai beliau (Jokowi) bisa. Kalau yang badan besar itu, misalkan dari UAE, itu kan pesawatnya gede-gede ya, Amerika. Nggak bisa," tuturnya.
Endra mengatakan bahwa Bandara VVIP IKN dirancang untuk memiliki landasan pacu atau runway sepanjang 3.000 meter. Namun, hingga Agustus 2024, baru 2.200 meter runway yang disiapkan.
Endra menjelaskan bahwa landasan pacu itu pasti bakal diperpanjang, tapi untuk sementara Kementerian PUPR bakal merampungkan 2.200 meter dulu menjelang Upacara 17 Agustus 2024.
"Mau di-extend kan. Sementara 2.200 dulu," jelas Endra.
Bandara IKN punya luas terminal 7.350 m2 dan luas area bandara 347 ha. Konsep desain terminal bandara ini akan memadukan unsur kearifan lokal yang menonjolkan budaya Kalimantan dan berorientasi ramah lingkungan. Bandara itu punya runway sepanjang 3.000 meter dan lebar 45 meter.
Namun, Bandara VVIP di IKN tidak akan mempunyai kode bandara The International Air Transport Association (IATA) sebagaimana bandara-bandara lain di seluruh dunia. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Capt. Sigit Hani Hadiyanto, mengatakan hal ini karena bandara di IKN saat ini tidak diperuntukkan secara komersial dan khusus melayani kegiatan VVIP di IKN.