Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini menerima kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Papua Nugini James Marape. Dalam pertemuan itu salah satu yang disepakati adalah dua perjanjian transportasi lintas batas.
Jokowi bilang kesepakatan ini dinilai akan menguntungkan kedua negara. Wilayah perbatasan menurutnya akan makin maju karena perjanjian transportasi lintas batas ini dapat meningkatkan perekonomian dan mempererat hubungan antar warga perbatasan.
"Kami tadi tandatangani dua MOU lintas batas darat untuk angkutan penumpang dan barang, ini penting untuk tingkatkan perekonomian dan mempererat hubungan warga kita di perbatasan," beber Jokowi saat melakukan keterangan pers bersama usai melakukan pertemuan dengan PM Papua Nugini James Marape, Senin (15/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua MOU yang diteken adalah perjanjian pergerakan lintas batas untuk bus komersial atau cross border movement for commercial bus and goods. Perjanjian ini nantinya akan mengatur bagaimana mekanisme transportasi berbasis bus untuk melakukan perlintasan angkutan umum dari Jayapura menuju ke Vanimo di Papua Nugini.
Baca juga: RI Resmi Ekspor Listrik ke Papua Nugini |
Yang kedua adalah MOU mengenai perjanjian pergerakan lintas batas untuk kendaraan bermotor. Perjanjian ini mengatur soal pergerakan untuk angkutan lintas batas dengan kendaraan bermotor, perjanjian ini juga ditujukan untuk mengatur perlintasan barang yang dibawa oleh masyarakat yang melintasi batas Jayapura dan Vanimo.
Dua MOU ini diteken langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dari Indonesia dan Menteri Transportasi dan Penerbangan Sipil Walter David Shnaubelt dari pihak Papua Nugini.
Dalam pertemuan itu juga dibahas mengenai kerja sama pertahanan antara dua negara. Jokowi juga mengatakan kedua negara bakal melakukan forum bisnis yang mempertemukan pengusaha Indonesia dan juga Papua Nugini.
(hal/rrd)