Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed Bin Zayed (MBZ) di Istana Qasr Al Watan, Abu Dhabi. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi menawarkan kerja sama terkait Ibu Kota Nusantara (IKN) dan kendaraan listrik.
Pertama, rencana kerja sama pembangunan financial center di Ibu Kota Nusantara. Rencana tersebut ditandai dengan nota kesepahaman atau MoU antara Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan Dubai International Financial Centre (DIFC).
"Rencana kerja sama pembangunan financial centre di IKN. Setelah penandatanganan MoU ini tentunya akan diikuti oleh kunjungan delegasi teknis yang akan mulai membahas persiapan kerja sama," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan tertulis, Rabu (17/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua, kerja sama dalam pengembangan industri bahan baku nikel. Retno menyebut Jokowi mengajak UEA untuk melakukan investasi di bidang electronic vehicles (EV) dari hulu ke hilir. Hal ini sejalan dengan Indonesia yang mendorong perkembangan ekosistem hilirisasi nikel, terutama baterai dan EV.
"Sama dengan kerja sama untuk isu IKN, untuk financial center, pembahasan kerja sama EV ini akan diikuti dengan pembahasan yang lebih teknis antara tim dua negara," imbuhnya.
Sebagaimana diketahui PEA adalah salah satu mitra penting Indonesia di Timur Tengah. Dalam 10 tahun terakhir ini hubungan kedua negara berkembang dengan cepat.
Selain itu, Retno menjelaskan capaian hubungan dalam 10 tahun terakhir ini mendapat perhatian Jokowi dalam pertemuan bilateral. Salah satunya, dari sisi sisi investasi terjadi peningkatan yang signifikan.
Dia menyebut hubungan yang kokoh ini menjadi modal bagi pemerintah ke depan untuk terus memperkuat kerjasama antara kedua negara.
(hns/hns)