Kereta Tanpa Rel China Beroperasi di IKN Hanya Sampai Desember

Kereta Tanpa Rel China Beroperasi di IKN Hanya Sampai Desember

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Kamis, 18 Jul 2024 13:49 WIB
ART atau Kereta tanpa rel untuk kegiatan di IKN
Foto: Dok.BKIP Kementerian Perhubungan
Jakarta -

Kementerian Perhubungan tengah menyiapkan rangkaian Autonomous Rail Transit (ART) atau Trem Otonom sebagai sarana transportasi massa di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Rencananya, kereta asal China ini akan beroperasi di IKN hingga Desember 2024.

Rencana ini diungkapkan oleh Juru Bicara Menteri Perhubungan Adita Irawati. Adita mengatakan, langkah tersebut sejalan dengan proses uji coba dari pengoperasian kereta tanpa rel ini.

Selain itu, lanjut Adita, belum ada investasi yang dikeluarkan RI untuk pengadaan kereta ini lantaran sifatnya masih dalam proses uji coba.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini sifatnya masih uji coba sehingga belum ada investasi yang dikeluarkan. Operasi kira-kira sampai Desember (2024)," kata Adita, saat dihubungi detikcom, Kamis (18/7/2024).

Adita menjelaskan, usai pengoperasian Trem Otonom ini di IKN hingga Desember, akan dilakukan evaluasi terlebih dahulu. Hal ini mengingat kereta tanpa rel ini merupakan teknologi baru yang pertama di Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Ini sesuatu yang baru tentu perlu ada evaluasi," ujarnya.

Trem Otonom ini dijadwalkan akan tiba dari China ke Indonesia pada akhir Juli 2024. Setelah sampai, komponen Trem Otonom rencananya akan dirakit dan mulai diuji coba secara internal.

Kemudian, akan dilakukan pula persiapan dan pelaksanaan pengujian bersama, dilanjutkan dengan pelaksanaan Proof of Concept (POC) pada Agustus 2024. Rencananya, showcase alias unjuk kerja akan dilaksanakan pada Oktober hingga Desember 2024.

"Rute (pengoperasian) di dalam sumbu kebangsaan, atau di tengah pusat pemerintahan," ujar Adita.

Kereta tanpa rel ini dioperasikan menggunakan baterai dengan pengoperasian dipandu melalui pembacaan marka jalan melalui sensor. Sehingga, kendaraan ini ampuh untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan pemakaian energi fosil.

Untuk mendukung pengoperasiannya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menyiapkan pembangunan halte. Disebut-sebut, halte ini juga dapat dipergunakan sebagai tempat melakukan pengisian daya (charging).

"PUPR menyediakan prasarana jalannya yaitu jalan sumbu barat dan sumbu timur berbentuk loop (melingkar). (Halte) ada beberapa (tersebar) di Sumbu Barat dan Timur," kata Ketua Satuan Tugas (Kasatgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian PUPR, Danis H. Sumadilaga, dihubungi terpisah.

Lihat juga Video 'China Bangun Jalur Kereta Super Cepat Rel Ganda':

[Gambas:Video 20detik]



(shc/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads