PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) mencatat ada 6 bantal kereta kelas premium ekonomi di rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh yang dicuri. Saat ini, keenamnya telah dikembalikan pelaku.
General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunnisa, mengatakan, sejak 9 bulan Whoosh beroperasi, total ada sekitar 6 kejadian hilang bantal dan terbarunya terjadi pada 11 Juli kemarin. Pihaknya telah menghubungi terduga pelaku dan pada akhirnya semua mengembalikan bantal tersebut.
"Nah, yang sudah-sudah ini kita hubungi, kemudian memang dengan itikat baik mereka mengembalikan, kemudian juga membuat pernyataan," kata Eva, di Stasiun Tegalluar, Bandung, Senin (29/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eva menjelaskan, setidaknya ada 44 CCTV tersebar di seluruh bagian kereta sehingga seluruh aktivitas penumpang terekam kamera. Dengan demikian, ketika ditemukan adanya fasilitas yang hilang, pihaknya langsung melakukan pengecekkan CCTV dan melacak data penumpang terkait.
"Kalau yang kemarin-kemarin dari data kita telepon, mereka ada alasannya (sampai membawa bantal), macam-macam lah. Ada yang terbawa, tidak sengaja, segala macam, dan mereka ada itikat baik datang mengembalikan bantalnya, kemudian kita bikin surat ternyataan dari mereka, kita edukasi kembali," ujarnya.
Atas kejadian ini, Eva mengatakan, para penumpang yang terlibat dalam kasus hilang bantal ini tidak akan masuk daftar hitam atau black list. Namun ia memastikan, kejadian ini sudah menjadi catatan khusus dari penumpang-penumpang tersebut.
Lebih lanjut ia menjelaskan, bantal tersebut memiliki spesifikasi khusus dan dibuat dengan teknologi tinggi. Salah satunya ialah tahan terhadap api sehingga punya fungsi keamanan juga. Eva mengatakan, bantal tersebut memang bisa dilepas dari kursi, namun hanya untuk keperluan pembersihan.
"Jadi kita mohon untuk penumpang yang menggunakan kereta Whoosh semuanya tidak hanya tidak boleh mengambil ya, tapi juga mohon untuk tidak melepas bantal tersebut dari lokasinya, dari posisinya yang sudah ada saat ini. Karena itu bisa masuk merusak juga, merusak fasilitas yang sudah kita sediakan untuk kenyamanan penumpang," pungkasnya.
(shc/rrd)