Kementerian PUPR Sudah Bangun 83 Km Jalan di IKN, Masih Kurang 143 Km Lagi

Kementerian PUPR Sudah Bangun 83 Km Jalan di IKN, Masih Kurang 143 Km Lagi

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Rabu, 07 Agu 2024 15:38 WIB
Jalan Tol IKN tengah dibangun. Begini penampakannya.
Foto: Dok. Kementerian PUPR
Jakarta -

Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaporkan telah membangun jalan sepanjang 83,09 km dari total 226,87 km target jalan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN).

Hal ini disampaikan oleh Direktur Pembangunan Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Wida Nurfaida. Secara keseluruhan, pihaknya ditugaskan untuk membangun 226,87 km jalan di jalan di KIPP IKN sehingga masih ada PR untuk menyelesaikan pembangunan 143,78 km jalan.

"Secara pelaksanaan yang sudah kita laksanakan,memang dari target yang tadi saya sampaikan sekitar 226,87 kmdan yang baru terbangun baru 83 km. Masih banyak PR kita sekitar 143,78 km," kata Wida, dalam paparannya di acara Indonesia-Korea Technical Exchange Seminar 2024, di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (7/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wida menjelaskan, secara keseluruhan rata-rata biaya untuk pembangunan jalan di IKN mencapai Rp 158,25 miliar per km. Dengan demikian, untuk menyelesaikan sisa pembangunan jalan sepanjang 143,78 km, pihaknya membutuhkan dana yang tidaklah sedikit.

"Untuk memenuhi kebutuhan penanganan sisa sepanjang 143,78 km,kurang lebih kita masih membutuhkan anggaran sekitar Rp 39 triliun,"ujarnya.

ADVERTISEMENT

Tol Masih Kurang 20,89 Km

Sedangkan untuk pengembangan akses jalan tol di IKN sendiri oleh Bina Marga, lanjut Wida, akses tol yang sudah terbangun baru 67,65 km dari total 88,54 km. Dalam hal ini, yang belum terbangun masih terdapat 20,89 km.

"Rata-rata pembelian untuk jalan tol sendiri adalah sekitar Rp 305 miliar(per km) dan untuk penyelesaian yang belum dibangun adalah Rp 6,38 triliun atau sekitar US$ 339 juta," ujarnya.

Saat ini Kementerian PUPR melalui Dijenderal Bina Marga telah melaksanakan beberapa pekerjaan tol. Dalam rangka menyambung akses dari Bandara Sepinggan, ada Tol Seksi 1 Segmen Bandara Sepinggan yang langsung terkoneksi dengan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam). Akses jalan tersebut saat ini sudah terbangun.

Kemudian ada Segmen Karangjoang-KKT Kariangau sepanjang 13,4 km, berikutnya adalah Segmen Kariangau-Simpang Tempadung 7,33 km. Lalu Segmen Simpang Tempadung sampai Jembatan Pulau Balang sepanjang 6,68 km.

Selanjutnya dikoneksikan juga dengan Segmen Jembatan Pulau Balang sampai dengan Simpang Riko13,26 km, lalu segmen Simpang Riko sampai dengan Outer Ring Road IKN6,22 km. Berikutnya ada Outer Ring Road IKN sampai dengan Simpang 3 Itci sepanjang 6,18 km. Lalu terakhir Segmen 6C dari Simpang 3 Itci sampai dengan Simpang 1B Sumbu Kebangsaan Sisi Timur5,64 km.

Wida mengatakan, proyek-proyek tersebut telah mulai berjalan dan beberapa di antaranya telah rampung. Hanya satu segmen yang belum dibangun yaitu segmen 4A dan 4B tempat tol terowongan bawah laut atau immersed tunnel dibangun.

"Keseluruhan (jalan tol) sudah dalam proses pekerjaan, kecuali segmen 4A dan 4B,di mana di sini terdapat rencana pembangunan immersed tunnel juga yang rencananya akan dikerjasamakan dengan pemerintah Korea," ujarnya.

Saat ini proyek immersed tunnel masih dalam tahap feasibility study atau studi kelayakan. Diperkirakan biaya yang dibutuhkan untuk merealisasikan proyek ini mencapai Rp 11 triliun. Ditargetkan pembangunannya akan mulai dilakukan pada tahun 2025 mendatang.

(shc/das)

Hide Ads