Basuki Buka-bukaan Rencana Raksasa Asia Samsung & Sojitz Masuk IKN

Basuki Buka-bukaan Rencana Raksasa Asia Samsung & Sojitz Masuk IKN

Retno Ayuningrum - detikFinance
Jumat, 09 Agu 2024 20:37 WIB
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.Foto: Retno Ayuningrum/detikcom
Jakarta -

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan 60 investor sudah berencana investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Pria yang juga menjabat sebagai Plt Kepala Otorita IKN ini mengatakan sebagian besar investor banyak yang tertarik investasi di sektor properti.

Basuki menilai sektor tersebut berpotensi lantaran banyak orang yang akan pindah ke ibu kota tersebut. Minat serupa juga ditunjukkan pada dua investor Jepang dan Korea Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertama, perusahaan Jepang Sojitz Corporation menyatakan berminat investasi di IKN sektor properti, seperti hotel dan perumahan. Rencananya, mereka akan membangun kawasan Superblok di ibu kota baru tersebut.

Sojitz merupakan perusahaan manufaktur asal Jepang yang bergerak di bidang otomotif, dirgantara, infrastruktur, energi, pertambangan, daur ulang, kimia, pangan, dan ritel.

ADVERTISEMENT

"Yang Sojitz ini ingin investasi. Di mau properti, artinya ada hotel, ada perumahan, ada komersial. (Superblok?) Katanya iya," kata Basuki saat ditemui di kantor, Jakarta, Jumat (9/8/2024).

Kedua, Samsung Group akan berinvestasi dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) di sektor properti. Perusahaan asal Korea Selatan tersebut juga akan membangun kawasan Superblok, seperti investor asing lain. Meski begitu, Basuki belum mengumumkan nominal nilai investasinya.

"Samsung itu mau KPBU sektor properti. (Superblock juga?) mungkin iya," kata Basuki

Sebelumnya Basuki menyebut secara keseluruhan Otorita IKN mengantongi setidaknya 472 Letter of Intent (LoI) atau surat pernyataan minat investasi ke IKN. Dari jumlah tersebut, sekitar 220 investor yang layak. Kemudian dikurasi lagi menjadi 60 investor yang masuk dalam daftar prioritas.

"Kan ada 472 LoI dulu. Nah dari situ yang 212 itu tidak layak karena kontraktor, konsultan, supplier gitu, jadi bukan investor. Nah saya minta itu dijawab supaya mereka nggak nunggu-nunggu. Yang sisanya 220-an itu yang investor. Dari segitu kan baru diklaim (groundbreaking) 45 investor. Nah kemana lainnya? Nah itu saya petain ternyata ada 60 yang sudah berproses," kata Basuki saat ditemui di kantor, Jakarta, Jumat (9/8/2024).

(hns/hns)

Hide Ads