Beban Berat Jakarta & Jawa Bikin Jokowi Pindahkan Ibu Kota ke Nusantara

Beban Berat Jakarta & Jawa Bikin Jokowi Pindahkan Ibu Kota ke Nusantara

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 12 Agu 2024 10:17 WIB
Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Maruf Amin memimpin sidang kabinet paripurna di Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (12/8/2024). Sidang kabinet yang pertama kali diadakan di IKN tersebut membahas evaluasi pemerintahan pada tahun ini serta perencanaan tahun depan termasuk transisi pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/app/YU
Foto: ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN
Jakarta -

Jakarta dan Pulau Jawa memiliki beban yang berat untuk menampung populasi dan perekonomian Indonesia. Hal ini jadi alasan utama Presiden Joko Widodo (Jokowi) memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Nusantara di Kalimantan Timur.

Jokowi memaparkan Ibu Kota Nusantara (IKN), bakal membuat adanya pemerataan ekonomi dan populasi di kawasan tengah dan timur Indonesia. Selama ini, dia memaparkan 58% pertumbuhan ekonomi dan 56% populasi masyarakat ada di Pulau Jawa.

"Kita tahu alasan kenapa ibu kota pindah karena kita ingin pemerataan," ungkap Jokowi dalam sambutannya pada Sidang Kabinet Perdana di IKN, Senin (12/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi ingin agar putaran ekonomi lebih merata dan tidak hanya di Jawa saja. Begitu juga soal populasi, sudah terlalu padat masyarakat di Pulau Jawa dengan berpindahnya ibu kota diharapkan ada perpindahan populasi secara perlahan ke kawasan tengah dan timur Indonesia.

"Kita tahu 58% GDP ekonomi itu di Jawa, kita ingin ratakan luar Jawa agar bisa mendapatkan putaran ekonominya. Kemudian populasi, populasi di Jawa bebannya besar sekali, 56% populasi itu di pulau Jawa ini yang juga menjadi sebuah pertimbangan bagi kita untuk memindahkan ibu kota," ungkap Jokowi.

ADVERTISEMENT

Nah Jakarta sebagai ibu kota Indonesia sejak merdeka juga dinilai Jokowi sudah memiliki beban yang terlalu besar sebagai pusat ekonomi dan pemerintah. Jakarta juga dinilai sudah terlalu padat. Dengan beban-beban seberat itu maka ibu kota harus dipindahkan ke tempat yang dibangun dari nol.

"Utamanya memang beban di Ibu Kota Jakarta sudah sangat padat sekali," sebut Jokowi.

(fdl/fdl)

Hide Ads