Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pemerintah telah membangun empat bendungan di Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam 10 tahun terakhir. Empat bendungan itu yakni, Bendungan Rotiklot, Raknamo, Napun Gete, dan Temef.
Jokowi menerangkan, air merupakan barang yang vital dalam kehidupan sehari-hari, terutama di NTT. Dengan air, maka masyarakat bisa menanam padi, singkong dan jagung.
Ia melanjutkan, kunci kemakmuran di NTT adalah air. Oleh karena itu, pemerintah membangun bendungan di NTT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kunci kemakmuran di NTT adalah air. tanpa air jangan membayangkan provinsi kita NTT akan makmur dan sejahtera. Oleh sebab itu pemerintah dalam 10 tahun ini telah membangun bendungan di NTT, ada empat. Satu Rotiklot, dua Raknamo, tiga Napun Gete dan yang sekarang Bendungan Temef di Timor Tengah Selatan," kata Jokowi saat meresmikan Bendungan Temef seperti disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (2/10/2024).
Jokowi menerangkan, Bendungan Temef dibangun sejak tahun 2017. Bendungan memiliki luas genangan 298 hektar dan mampu menampung air 45 juta m3.
"Sangat besar sekali yang akan sangat bermanfaat bagi petani untuk menanam padi jagung, ketela dan lain-lainnya. Dan juga bisa mengurangi banjir, mereduksi banjir di Kabupaten Timor Tengah Selatan dan di Kabupaten Malaka," terangnya.
Jokowi mengungkap, Bendungan Temef dibangun dengan biaya Rp 2,7 triliun. "Bendungan Temef dibangun dengan biaya Rp 2,7 triliun, kalau dimiliarkan berarti Rp 2.700 miliar untuk masyarakat NTT," ujarnya.
Simak Video: Jokowi Resmikan Bendungan Temef di NTT yang Telan Anggaran Rp 2,7 T