Kemenhub Ungkap Kabar Terkini Rencana Pembangunan LRT Bali

Kemenhub Ungkap Kabar Terkini Rencana Pembangunan LRT Bali

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Minggu, 13 Okt 2024 22:29 WIB
Tangkapan layar video rancangan LRT Bali yang beredar di media sosial.
Foto: Tangkapan layar Instagram
Jakarta -

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkap kabar terkini mengenai rencana pembangunan LRT di Bali. Kementerian menyebut, Pemerintah Provinsi (Pemrpov) Bali mengusulkan agar pembangunan LRT Bali menjadi empat jaringan.

Direktur Jenderal Perkeretapian Kemenhub Risal Wasal mulanya menerangkan, untuk rencana pembangunan LRT Bali lebih baik ditanyakan ke Pemprov Bali. Namun, dia mengatakan, saat ini memang ada kegiatan feasibility study (FS) atau studi kelayakan pembangunan LRT dari Bandara Ngurah Rai ke Seminyak. Dia mengatakan, FS ini dibantu oleh Korea Selatan.

"Kita memang ada kegiatan di sana dengan Pemprov Bali itu dengan bantuan dari Korea Selatan untuk FS tahap pertama yang dari Bandara sampai ke Seminyak," katanya di Stasiun Pasar Senen Jakarta, Minggu (13/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, dia bilang, Pemprov Bali bersama dengan perusahaan daerahnya (perseroda) berniat memperpanjang jaringan LRT tersebut.

"Kemudian Bali menginginkan sampai ke Canggu. Nah dia dengan perserodanya mencoba melakukan FS untuk bagaimana percepatan perpanjangan tersebut apakah dengan PPP (public private partnership) project atau loan di mana mereka sedang mencari atau creativeness yang lain," terangnya.

ADVERTISEMENT

Dia menambahkan, Bali berencana membuat empat jaringan LRT. Oleh karena itu, kajiannya pun lebih mendalam.

"Dan Bali lebih mendalam karena mereka merencanakan langsung dalam empat link yang diusulkan mereka. Satu dari bandara ke Canggu. Dua dari bandara ke arah Denpasar melalui Sanur. Tiga ke arah Nusa Dua, dan empat yang melilingi Pulau Bali ya, makanya angkannya cukup besar sampai ke mereka," katanya.

Ia mengatakan, LRT yang bakal dibangun berada di dalam tanah (underground) karena berkaitan dengan tempat ibadah. "Karena ada culture di sana yang mengharapkan tempat ibadah mereka," katanya.

(acd/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads