Nusron Ungkap Fakta Banyak Lahan TNI Diserobot Jadi Hotel hingga Mal

Nusron Ungkap Fakta Banyak Lahan TNI Diserobot Jadi Hotel hingga Mal

Amanda Christabel - detikFinance
Selasa, 12 Nov 2024 05:55 WIB
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid menerima kunjungan dari Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoedin di Kantor Kementerian ATR/BPN.
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid menerima kunjungan dari Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoedin di Kantor Kementerian ATR/BPN./Foto: Dok. Istimewa
Jakarta -

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid melakukan rapat kerja dengan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin di Kementerian ATR/BPN, Senin (11/11). Selepas rapat kerja yang berlangsung secara tertutup itu, Nusron mengonfirmasi bahwa banyak lahan milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang diserobot dan dijadikan hotel hingga mal.

Nusron membeberkan, poin pengamanan aset-aset negara yang saat ini dikelola oleh Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan TNI jadi salah satu dari tiga poin kerja sama yang akan dilanggengkan antara Kementerian ATR/BPN dengan Kementerian Pertahanan.

"Hal ini dilakukan karena banyak aset TNI yang 'diserobot' oleh pihak tertentu. Ada yang berubah menjadi real estate, berubah menjadi mal, berubah menjadi hotel. Padahal dulunya punya Pangdam dan sebagainya. Kita kerja sama penataan ulang, sertifikasinya bagus, dan diamankan supaya aset-aset negara tidak hilang," terang Nusron setelah melakukan rapat kerja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Poin kerja sama kedua, karena tugas dari Kementerian Pertahanan yakni juga ketahanan pangan dan energi, Nusron bilang, Kementerian Pertahanan akan konsentrasi dalam mengecek proses pelepasan lahan dan sertifikasi untuk mencetak sawah di Papua dan daerah lainnya.

"Sebanyak 1 juta hektare untuk di Papua. Total nanti tiga juta," tambah Nusron saat ditanya perihal luasan lahan yang akan dicetak menjadi sawah di Papua.

ADVERTISEMENT

Selain itu, Nusron meminta kerja sama dalam bentuk penanganan konflik pertanahan yang dapat mengakibatkan terganggunya sistem pertahanan nasional.

"Terutama konflik yang menyangkut antar individu dengan negara, dan korporasi dengan negara. Ini kadang-kadang sensitif kalau sampai tidak dikelola dengan baik," terang Nusron.

Selanjutnya, Nusron membeberkan bentuk kerja sama ketiga yaitu dalam hal pengadaan lahan untuk kebutuhan TNI di masa mendatang.

"Seperti kebutuhan perumahan prajurit, manakala TNI butuh tempat latihan, manakala TNI butuh pangkalan. Kita diminta untuk menyisir lahan yang perlu disiapkan dengan baik," tandas Nusron.

Simak juga video: Gibran Pimpin Rapat Penanggulangan Bencana Letusan Gunung Lewotobi

[Gambas:Video 20detik]



(kil/kil)

Hide Ads