.webp)
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah mengerahkan lebih dari 10-15 kapal per hari untuk mengevakuasi korban erupsi Gunung Laki-laki, Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Suntana.
Suntana mengatakan pihaknya terus memantau perkembangan usai peristiwa itu terjadi. Pihaknya juga langsung memobilisasi kapal-kapal sekitar sana yang terdampak, termasuk pengalihan rute.
"Begitu kejadian, kita juga setiap hari mengupdate. Putaran abu (vulkanik) itu mengarah ke mana, berapa bandara yang tidak bisa dioperasikan, lalu kan ada beberapa masyarakat yang juga sudah ada kegiatan di sekitar Labuan Bajo. Itu pun kita laksanakan evakuasi, termasuk peletakan kapal-kapal. Kapal-kapal dari Pelni, Pelindo, ASDP, dan swasta dalam hal lautan itu kita mobilisasi," kata Suntana saat ditemui di Monas, Kamis (14/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Kemenhub langsung menerjunkan bantuan untuk mengevakuasi korban bencana. Bahkan dia bilang pihaknya telah mengerahkan lebih dari 15 kapal setiap harinya.
"Setiap hari mungkin lebih dari 10-15 (kapal). Ada yang reguler, misalnya kapal Pelni regulernya lewat situ. Tapi juga ada kapal-kapal yang kita siagakan dari Dharma Lautan, Pelindo," jelas Suntana.
Dia menyebut setiap hari ada sekitar 4.000-5.000 korban bencana yang berhasil dievakuasi. Dia memastikan pihaknya akan terus memantau terkait perkembangan ke depannya.
"Jadi itu tiap hari kita update dan sampai sekarang saya lihat dari data yang ada hampir 4.000-5.000 masyarakat, teman-teman dan saudara-saudara kita, yang pada saat itu berada di wilayah letusan sudah diangkut melalui kapal laut yang ada ke wilayah-wilayah yang dari situ bisa langsung melaksanakan penerbangan udara," jelas dia.
Tonton Video: Pengungsi Lewotobi Terima Bantuan hingga Trauma Healing
