Pemerintah Targetkan Seluruh Rumah Tersambung Pipa Air Minum di 2030

Pemerintah Targetkan Seluruh Rumah Tersambung Pipa Air Minum di 2030

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Selasa, 19 Nov 2024 12:29 WIB
Pekerja menyambungkan pipa besi pada proyek instalasi pengolahan air minum atau Water Treatment Plant (WTP) di Pandanwangi, Malang, Jawa Timur, Jumat (8/9/2023). Proyek kerjasama tiga pihak yakni Pemkot Malang, Perum Jasa Tirta I dan Perumda Tugu Tirta dengan nilai investasi sebesar Rp74 miliar tersebut memanfaatkan air sungai Bango untuk diolah menjadi air minum dengan kapasitas sebesar 200 lps (liter per second) serta ditargetkan rampung pada akhir tahun 2023. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/nym.
Foto: Antara Foto/Ari Bowo Sucipto
Jakarta -

Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti menargetkan pada tahun 2030 mendatang seluruh rumah bisa tersambung akses perpipaan air minum. Hal ini sejalan dengan target pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mencapai swasembada air.

Diana mengatakan, saat ini akses air minum perpipaan masih sangat jauh dari target. Bahkan persentasenya di bawah 20%, yakni baru mencapai 19,76%.

"Kalau kita berbicara air minum perpipaan, ini yang saya sedih, belum ada 20%. Masih 19,76%, berarti masih jauh dari 100% untuk perpipaan," kata Diana dalam acara Closing Loan NUWSP di Kantor Kementerian PU, Jakarta Selatan, Selasa (19/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan untuk DKI Jakarta sendiri masih 45%, apalagi di kabupaten/kota yang lainnya. Secara keseluruhan, saat ini akses masyarakat terhadap air minum yang layak mencapai angka 91,72%, belum mencapai 100%.

"Berarti kan kita harus menaikkan terus, meningkatkan terus upaya-upaya kita agar kita bisa mencapai 100%. Saya sih berharap 2030 bisa 100%, tapi 2045 ya target kita (RPJMN)," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Indonesia dengan Bank Dunia dalam kerja samanya sepakat untuk meningkatkan kinerja dari PDAM di seluruh Indonesia. Ia berharap bisa dilakukan penyehatan sehingga kinerjanya bisa terus meningkat.

"Dalam program visi-misi pemerintahan Presiden Prabowo, memang yang utama adalah swasembada pangan, swasembada energi, juga ada swasembada air," ujar Diana.

"Kita Kementerian PUPR mendorong untuk swasembada pangan melalui bendungan, irigasi. Tetapi bendungan juga digunakan sebagai air baku untuk air minum dan juga untuk pangan, makan siang gratis dan sebagainya. Air tidak bisa ditinggalkan," sambungnya.

Di samping itu, ia juga menekankan bahwa air ini harus memiliki kualitas yang baik. Karena itulah, ia mengingatkan untuk senantiasa menerapkan 4K yakni kuantitas, kualitas, kontinuitas, dan juga keterjangkauan.

Kementerian PU telah menjalin kerja sama dengan World Bank (Bank Dunia) melalui program National Urban Water Supply Project (NUWSP). Kerja sama yang telah berjalan sejak tahun 2018 ini mencatatkan jumlah pinjaman dari Bank Dunia mencapai US$ 100 juta atau setara Rp 1,58 triliun (kurs Rp 15.800).

Salah satu yang dicapai dalam dukungan NUWSP Ini 1,6 juta sambungan rumah baru. Sementara dalam RPJMN 2020-2024 sudah ditetapkan target tambahan 10 juta sambungan rumah (SR).

"Salah satu yang dicapai dalam dukungan NUWSP Ini 1,6 juta sambungan rumah.Terima kasih, ini sudah terlaksana. Tapi hanya kalau dihitung-hitung 16% dari target tersebut. Tapi semua apapun yang kita sudah lakukan, alhamdulillah kita sudah punya upaya untuk menambah sambungan rumah tersebut," kata dia.

Lihat juga Video: Air Bersih Ditargetkan Masuk ke IKN Mulai 17 Juli

[Gambas:Video 20detik]



(shc/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads