PT Waskita Karya (Persero) Tbk membeberkan rencana kinerja ke depan sembari proses melunasi utang sebesar Rp 41,2 triliun. Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanugroho pun menyampaikan fokus stabilisasi keuangan melalui restrukturisasi utang tersebut.
Pria yang akrab disapa Oho ini mengatakan pihaknya akan terus menyusun secara matang bahwa stabilitas keuangan menjadi faktor penting. Kemudian pihaknya akan kembali fokus core business perusahaan ke sektor gedung, infrastruktur air, jalan, dan jembatan.
"Kita restrukturisasi hampir mencapai Rp 40 triliun, Rp 35 triliun lah. Itu rata yang cukup fantastis, ya memang exposure kita dalam 10 tahun terakhir pada investasi yang memang cukup besar. Makanya sekarang kita kembali ke core business. Kita tidak lagi melakukan lagi investasi yang cukup signifikan, kecuali itu dalam bentuk penguasaan pemerintah," kata Oho dalam acara Public Expose 2024, di Gedung Waskita Heritage, Jakarta, Selasa (26/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oho menjelaskan selama 10 tahun terakhir, perusahaan melakukan investasi besar di sektor pembangunan jalan tol. Waskita Karya sendiri berkontribusi dalam 40% panjang jalan tol yang beroperasi sejak 2016 dari investasi Waskita.
Oho menyebut dalam investasi tersebut memang ada pendanaan dari pemerintah dan ada juga dana yang berasal dari Waskita Karya. Namun, ke depan pihaknya akan berfokus kembali ke sektor konstruksi.
"Dan Waskita (jalan tol) di situ 40% itu kontribusi. Betul-betul investasi, investasinya ini tentunya ada yang pilih memang dari supporting dari pemerintah juga ada. Dari internal kita juga melakukan pendanaan ini juga kita lakukan. Nah, mengingat tadi bahwa kita sudah melakukan restrukturisasi semoga yang terakhir untuk menyelesaikan kewajiban-kewajiban yang ada," jelas Oho.
Adapun pihaknya telah menyiapkan strategi kunci pada tahun 2025, di antaranya sektor pemerintah menjadi akan menjadi pasar utama Waskita Karya, seperti pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN) hingga infrastruktur waduk dan bendungan untuk ketahanan pangan.
"Sebenarnya juga yang kita sudah melakukan observasi berkait dengan program pemerintah baru, program pemerintah yaitu berkaitan dengan program 3 juta rumah dan ketahanan pangan. Ini merupakan strategis baru yang harus kita masuk ke sana. Jadi harapannya tentunya dengan 3 juta rumah ini sangat membutuhkan investasi yang cukup besar.
Dan kita menjadi part of dari rencana pengembangan tersebut. Selain termasuk juga infrastruktur bendungan dan irigasi ini menjadi perhatian utama kita untuk berpartisipasi di dalam sektor-sektor tersebut," imbuh Oho.
(kil/kil)