Erick-Ara Cek Hunian Nyambung Stasiun di Depok dan Jakarta

Erick-Ara Cek Hunian Nyambung Stasiun di Depok dan Jakarta

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Rabu, 27 Nov 2024 15:57 WIB
Erick dan Ara Cek Proyek Hunian Nyambung Stasiun di Depok
Erick dan Ara Cek Proyek Hunian Nyambung Stasiun/Foto: Shafira Cendra Arini/detikcom
Depok -

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait berkunjung ke Apartemen Samesta Mahata Margonda pada siang hari ini, Rabu (27/11). Kunjungan tersebut dilakukan untuk meninjau proyek hunian Transit Oriented Development (TOD).

Samesta Mahata Margonda merupakan salah satu dari sejumlah proyek TOD atau hunian yang digarap oleh Perum Perumnas. Hunian tersebut didesain agar terhubung langsung dengan Stasiun KRL Pondok China untuk memudahkan mobilitas masyarakat.

Maruarar mengatakan, Samesta Mahata Margonda menjadi titik awal dari kunjungannya bersama Erick pada hari ini. Selanjutnya, keduanya akan mengunjungi Samesta Mahata Tanjung Barat dan kawasan Stasiun Manggarai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita ke Tanjung Barat, kemudian Manggarai. Jadi ada beberapa titik kita mau lihat, kita akan memetakan peluang, masalah, dan kesiapan.Karena banyak tanah negara yang ideal tidak dimaksimalkan dan tidak ditata selama ini," ujar pria yang akrab disapa Ara.

Ara mengatakan, banyak lahan milik negara yang akhirnya dihuni ilegal hingga menjadi permukiman kumuh. Oleh karena itu, ia bersama Erick mencari solusi terbaik dari permasalahan ini.

ADVERTISEMENT

"Contohnya kita pindahkan dan kita bangun yang baik, tapi pindahkan ini juga supaya ada solusinya mereka yang dipindahkan tinggalnya di mana. Jadi itu yang kita lakukan, seperti yang kita lakukan di Pasar Rumput, sudah ada cadangan. Kalau ada nanti penataan kali-kali di Jakarta, sudah ada berapa ratus tempat, rumah, unit yang dicadangkan, sehingga kalau mereka mau direlokasi sudah ada tempatnya," jelasnya.

Sementara itu, Erick mengatakan, ia menyambut baik langkah sinergi yang diusulkan Ara melalui berbagai terobosan, apalagi mengingat BUMN masih kerap terkendala di sisi regulasi. Salah satu terobosan yang paling disorotinya adalah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang tenornya mau diperpanjang hingga 30 tahun.

"Yang kedua bagaimana misalnya contoh di tempat hari ini,rumahan rakyat versi apartemen lah yang harganya Rp 270 jutaan. Nah, itu juga ada tentu isu regulasi, di mana kalau BTN ini diberikan kesempatan pendanaan yang cukup,saya rasa BTN tidak kesulitan membangun 800 ribu rumah secara supporting untuk finansial. Nah, kalau pendanaannya tidak mencukupi bagaimana BTN bisa?," ujar Erick.

Erick dan Ara Cek Proyek Hunian Nyambung Stasiun di DepokFoto: Shafira Cendra Arini/detikcom

Erick mengatakan, saat ini pemerintah sudah punya sembilan TOD. Menurutnya jumlah ini masih belum cukup sehingga pemerintah masih perlu melakukan improvisasi. Ia yakin, kalau regulasinya dimudahkan maka target 3 juta rumah bisa tercapai.

"Ini akan sangat memudahkan mimpi Bapak Presiden (Prabowo Subianto) dan Pak Ara hari ini yang ditugaskan untuk membuat terobosan banyaknya perumahan buat rakyat," ujarnya.

Saksikan juga video: Jelang Akhir Jabatan, Erick Thohir Mulai Beberes Rumah Dinas

[Gambas:Video 20detik]



(shc/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads