Bendungan Keureuto Karya Brantas Abipraya Disebut Dapat Reduksi Banjir 30%

Bendungan Keureuto Karya Brantas Abipraya Disebut Dapat Reduksi Banjir 30%

Jihaan Khoirunnissa - detikFinance
Senin, 09 Des 2024 09:59 WIB
Brantas Abipraya
Foto: Brantas Abipraya
Jakarta -

PT Brantas Abipraya (Persero) berhasil menuntaskan pembangunan Bendungan Keureuto di Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh Utara, Aceh. Dengan rancangan bendungan yang cermat, didukung oleh studi hidrologi yang mendalam, memungkinkan struktur ini untuk menahan debit banjir yang ekstrem, hingga menjaga keseimbangan ekosistem sekitar, serta memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.

"Lewat pembangunan Bendungan Keureuto, Brantas Abipraya ingin menunjukkan upayanya dalam menjunjung tinggi prinsip keberlanjutan. Kami memilih material ramah lingkungan dan berkomitmen senantiasa memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitar. Lebih dari itu, kami juga melibatkan masyarakat secara aktif dalam setiap tahap pembangunan, sehingga proyek ini tidak hanya menjadi infrastruktur fisik, tetapi juga dapat memberikan banyak manfaat untuk masyarakat sekitar," ujar Direktur Operasi I Brantas Abipraya Muhammad Toha Fauzi dalam keterangan tertulis, Senin (9/12/2024).

Bendungan Keureuto yang dibangun oleh Brantas Abipraya ini berfungsi sebagai penahan banjir yang besar di Sungai Krueng Keureuto dan enam anak sungainya. Dengan kapasitas tampung 215 juta/m3, bendungan ini dapat mereduksi banjir di Aceh Utara sebesar 30,5 juta meter kubik per detik dan mengairi lahan pertanian seluas 9.420 hektare. Tak hanya itu, proyek ini juga mampu menyediakan air baku sebesar 0,05 meter kubik per detik, sehingga berpotensi untuk membangkitkan listrik melalui PLTA yang berkapasitas 6,34 MW.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut dia memaparkan keunggulan dari bendungan ini salah satunya yaitu adanya tampungan khusus banjir yang mampu mengurangi risiko banjir hingga periode ulang 50 tahun. Selain itu, bendungan ini juga dilengkapi dengan sistem pemantauan yang canggih untuk memastikan keamanan dan operasional yang optimal.

Menurutnya, keberhasilan pembangunan Bendungan Keureuto berkat kolaborasi antara Brantas Abipraya dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah hingga masyarakat Aceh Utara. Dia menyebut sejak tahap sosialisasi awal, pembentukan kelompok kerja masyarakat, hingga pelaksanaan pembangunan, masyarakat selalu dilibatkan secara aktif. Hal ini terlihat dari partisipasi mereka dalam musyawarah desa, penyampaian masukan terhadap desain bendungan, serta penyediaan tenaga kerja lokal. Dengan melibatkan masyarakat secara langsung, proyek ini tidak hanya menjadi proyek pemerintah, tetapi juga menjadi proyek milik masyarakat.

ADVERTISEMENT

Bendungan ini diharapkan dapat menarik investasi dan meningkatkan perekonomian lokal, menciptakan lapangan kerja baru, serta mendorong pengembangan sektor pariwisata. Dengan semua manfaat tersebut, masyarakat dan pemerintah setempat berharap bahwa Bendungan Keureuto akan menjadi salah satu landmark penting dalam pembangunan wilayah Aceh Utara.

"Bendungan Keureuto bukan hanya sebuah infrastruktur, tetapi juga simbol komitmen kami dalam pembangunan berkelanjutan. Kami berharap Bendungan Keureuto ini dapat menjadi contoh bagi proyek-proyek infrastruktur lainnya di Indonesia, yang mengutamakan keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan," tukasnya.




(ega/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads