PU Dapat Rp 697 M buat Garap Air Bersih & Sanitasi, Begini Progresnya

PU Dapat Rp 697 M buat Garap Air Bersih & Sanitasi, Begini Progresnya

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Jumat, 20 Des 2024 21:15 WIB
World Water Day atau Hari Air Sedunia adalah perayaan tahunan yang dilakukan untuk kembali menarik perhatian publik pada pentingnya air bersih dan penyadaran untuk pengelolaan sumber-sumber air bersih yang berkelanjutan.
Foto: Getty Images
Jakarta -

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melaporkan realisasi Inpres Air Minum dan Air Limbah Domestik atau sanitasi (AMAL). Per 20 Desember 2024 progres fisiknya baru mencapai 65,81%.

Pelaksanaan Inpres AMAL sendiri mengacu pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2024 tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Layanan Pengelolaan Air Limbah Domestik yang diteken Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) pada Januari 2024.

Plt Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PU Endra S. Atmawidjaja mengatakan, untuk tahun 2024 ini pihaknya mendapatkan anggaran Rp 697,05 miliar untuk menggarap proyek tersebut di daerah-daerah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kalau Inpres ini kan Rp 697 miliar, ini progres fisiknya 66%, progres keuangannya 56% sekarang," kata Endra, ditemui di Kantor Kementerian PU, Jakarta Selatan, Jumat (20/12/2024).

Endra mengatakan, progres pelaksanaannya terbilang masih rendah lantaran pelaksanaannya baru dilangsungkan dalam waktu 3 bulan terakhir. Selain itu, implementasinya juga terbilang cukup menantang lantaran proyek ini mengharuskan aktivitas penanaman pipa di bawah tanah.

ADVERTISEMENT

"Karena itu masalah tanah (mekanisme di lapangan) ya. Karena ini kan masuk-masuk ke rumah orang nih, sambungan rumah. Jadi saya kira kalau untuk Inpres cukup bagus ya karena waktunya kan mepet banget kemarin tuh, cuma dikasih waktu 3 bulan," ujarnya.

Meski demikian, Endra optimistis di akhir tahun 2024 serapan anggaran untuk proyek ini bisa terealisasi hingga 93% sehingga nantinya hanya akan menyisakan anggaran sebesar Rp 60 miliar. Nilai tersebut lah yang perlu dilanjutkan di tahun 2025.

"Itu sisanya Rp 60 miliar saja. Jadi ini akan selesai. Artinya lewat mekanisme air patah dan pemberian kesempatan, itu sisanya hanya Rp 60 miliar, berarti nanti yang terserap itu dari Rp 697 miliar, Rp 637 miliar," terangnya.

Berdasarkan bahan paparan yang Endra sajikan, lingkup kegiatan dari Inpres AMAL sendiri terbagi ke dalam tiga bagian, antara lain air minum, air limbah domestik atau sanitasi, serta dukungan teknis (duknis).

Dari total anggaran Rp 697,05 miliar, alokasi untuk kegiatan pembangunan sarana-prasarana air minum sendiri sebesar Rp 269,83 miliar. Targetnya bisa membangun 46.586 saluran rumah tangga (SR).

Sedangkan alokasi untuk anggaran air limbah domestik yakni Rp 398,97 miliar. Targetnya bisa membangun 15.901 KK dan 19 Truk Tinja. Lalu untuk Duknis sendiri alokasi anggarannya sebesar Rp 28,34 miliar.

(shc/fdl)

Hide Ads