PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo menargetkan Pelabuhan Batang yang berada di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dapat beroperasi secara penuh pada akhir Triwulan I 2025.
"Pelabuhan Batang direncanakan mulai beroperasi secara penuh pada akhir Triwulan I tahun 2025, setelah mendapatkan izin operasi dari Pemerintah," kata Group Head Sekretariat Perusahaan Pelindo Ardhy Wahyu Basuki saat dihubungi detikcom, Rabu (25/12/2024).
Ardhy menjelaskan pengoperasian pelabuhan ini juga akan disesuaikan dengan kebutuhan pengiriman bahan baku yang diperlukan oleh para tenant di Kawasan Industri Terpadu Batang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun hingga November 2024 sudah 28 perusahaan yang akan membangun pabrik di lahan seluas 339 hektare dengan total nilai investasi mencapai Rp 18,7 triliun. Di mana 6 pabrik sudah beroperasi.
Dalam operasionalnya, Ardhy menjelaskan pelabuhan Batang akan terintegrasi dengan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
"Pelabuhan ini akan menangani kargo non-petikemas, termasuk bahan baku industri di KIT Batang serta kargo lain yang mendukung aktivitas hinterland," katanya.
Adapun saat ini, pembangunan Pelabuhan Batang telah memasuki tahap konstruksi fisik yang mencakup pembangunan trestle dan dermaga.
Di mana panjang dermaga pada tahap awal sepanjang 150 meter dengan kedalaman -5 meter LWS, dan diproyeksikan mampu melayani kapal jenis tongkang dan tug boat/general cargo dengan bobot 6000 sd 7000 DWT dan panjang kapal maksimal 135 meter. Kemudian Volume cargo setiap kunjungan berada pada kisaran 6500-7000 Ton.
(rrd/rrd)