Kemenhub Masih Kaji Rencana Penutupan Stasiun Karet

Kemenhub Masih Kaji Rencana Penutupan Stasiun Karet

Andi Hidayat - detikFinance
Jumat, 03 Jan 2025 15:26 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan rencana penutupan operasional Stasiun Karet yang berlokasi di Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Salah satu alasannya adalah karena jarak Stasiun Karet terlalu dekat dengan Stasiun BNI City sehingga kurang efisien.
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Direktur Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Risal Wasal, buka suara soal rencana penutupan Stasiun Karet.

Adapun sebelumnya, wacana penutupan Stasiun Karet disuarakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kala melakukan peninjauan di Stasiun BNI City untuk kereta bandara dari Soekarno Hatta.

"Masih kami kaji (rencana penutupan Stasiun Karet)," kata Risal dikutip dari Antara, Jumat (3/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan, informasi lebih lanjut terkait penutupan Stasiun Karet akan disampaikan melalui kehumasan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub. "Nanti dikabari humas," tutupnya.

Wacana penutupan Stasiun Karet dilakukan lantaran kereta bandara kurang kurang optimal dalam hal mengangkut penumpang. Sejauh ini, kereta bandara hanya mengangkut sekitar 1,5 juta penumpang per tahun dari potensi 10 juta penumpang.

ADVERTISEMENT

Erick Thohir lantas menyebut perlunya perbaikan di ekosistem kereta api untuk melakukan optimalisasi. Salah satu yang dicontohkan adalah rencana penutupan Stasiun Karet karena terlalu dekat dengan stasiun KRL lainnya.

"Ini yang tadi dibilang kan bagaimana membangun ekosistem seperti tadi. Mungkin di (Stasiun) Karet, ditutup," katanya di Stasiun BNI City, Jakarta Pusat, Rabu (1/1/2024).

Sementara itu, Direktur Pengembangan Usaha dan Kelembagaan PT KAI, Rudi As Aturridha membenarkan soal rencana tersebut. Pasalnya stasiun Karet dinilai berdekatan dengan stasiun BNI City.

"Stasiun karet ditutup karena sudah dekat sekali dengan BNI City. Jadi kalau orang yang mau ke Karet, dia tinggal jalan aja. Kan kita udah buat yang selasarnya sampai dengan ke BNI City, sehingga trafiknya pun akan lebih cepat," sebut Rudi.

Saat dikonfirmasi kapan rencana tersebut terealisasi, Rudi menyebut pihaknya masih menunggu keluarnya Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025. Pada kesempatan itu, turut dibahas rencana kereta bandara berhenti di Stasiun Sudirman.

Kebijakan itu diharapkan bisa mendongkrak potensi jumlah pengguna layanan yang saat ini masih rendah. Dari 56 juta penumpang Bandara Soekarno-Hatta, ditargetkan 20% di antaranya atau sekitar 10 juta orang menggunakan kereta bandara.

"Rencana kita mau berhentikan kereta dari BNI City ke Stasiun Sudirman supaya orang yang dari LRT yang mau ke bandara, nggak perlu ke BNI City tapi cukup di Sudirman. Karena jarak berjalan kakinya lebih sedikit. Dan yang ketiga memang kita juga sudah berlakukan dynamic pricing dan juga akan ada pricingnya secara progresif," beber Rudi.

(rrd/rrd)

Hide Ads