Kementerian PU Ungkap Swasta Pendatang Baru Mau Bangun Tol Puncak

Kementerian PU Ungkap Swasta Pendatang Baru Mau Bangun Tol Puncak

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Rabu, 08 Jan 2025 18:30 WIB
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum Kementerian PU, Triono Junoasmono
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum Kementerian PU, Triono Junoasmono/Foto: Shafira Cendra Arini/detikcom
Jakarta -

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bicara kelanjutan rencana pembangunan Tol Puncak. Proyek ini merupakan prakarsa atau usulan dari badan usaha swasta.

Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum Kementerian PU, Triono Junoasmono mengatakan, proyek tersebut masih dalam tahap feasibility study (FS) atau studi kelayakan oleh badan usaha.

"Iya sudah ada prakarsa yang diusulkan (untuk pembangunan Tol Puncak), sedang dikaji oleh teman-teman. Masih berjalan," kata Triono, ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Jakarta Pusat, Rabu (8/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Triono belum bisa membocorkan siapa perusahaan swasta yang mengusulkan pembangunan tol tersebut. Namun, menurutnya pihak tersebut merupakan pemain baru yang sebelumnya jarang terlihat di sektor tol.

"Swasta baru kelihatannya," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Di samping itu, Triono juga belum bisa menyampaikan tentang rencana jalur atau trase tol. Sebab, hal ini juga masih dalam proses pengkajian oleh badan usaha terkait.

"Itu bagian dari kajian. Mereka akan mengusulkan, kita kaji nanti apakah ini memungkinkan atau tidak. Jadi belum bisa kita sampaikan ini," kata dia.

Sebagai informasi, rencana pembangunan Tol Puncak telah terdengar sejak awal 2023. Proyek Tol Caringin-Puncak-Cianjur alias Tol Puncak telah tercantum dalam Rencana Umum Jaringan Jalan Tol dengan target terbangun/operasi pada 2030-2034. Hal ini disampaikan oleh Danang Parikesit yang saat itu menjabat sebagai Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR.

Dalam materi yang disajikannya, total biaya yang dibutuhkan untuk konstruksi tol tersebut mencapai Rp 24,37 triliun, terdiri atas pembangunan untuk 5 seksi tol sepanjang 51,8 km. Rinciannya, seksi 1 sepanjang 11,6 km memakan biaya hingga Rp 3,1 triliun.

Kemudian untuk seksi 2 sepanjang 6,9 km membutuhkan biaya konstruksi Rp 2,4 triliun, dan seksi 3 sepanjang 9,7 km membutuhkan biaya Rp 8,02 triliun. Lalu seksi 4 sepanjang 7,3 km membutuhkan biaya konstruksi sekitar Rp 1,68 triliun. Kemudian untuk seksi 5 sepanjang 16,3 km membutuhkan biaya sebesar Rp 9,07 triliun.

"Saat ini sudah diberikan izin untuk kajian studi pada PT Matrasarana Arsitama dan Swoosh Capital KFT," kata Danang dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi V DPR RI Dengan Kepala BPJT Kementerian PUPR, di Senayan, Jakarta, Selasa (28/3/2023).

Di samping itu, proyek Jalan Tol Puncak sebelumnya sempat masuk ke jajaran proyek tol yang akan dilelangkan pada tahun 2024. Namun hingga kini, kabar terkait rencana lelang tersebut tak kunjung terdengar.

Triono yang pada saat itu masih menjabat sebagai Direktur Jalan Bebas Hambatan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR pernah bilang, tol ini akan tersambung dengan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi). Tol itu akan terhubung di sekitar kawasan Caringin dan ujungnya ada di kawasan Cianjur sepanjang 52 km.

Simak juga video: Bamsoet Dukung Kementerian PU dan Perumahan Rakyat Dipisah di Era Prabowo

[Gambas:Video 20detik]



(shc/ara)

Hide Ads