Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meninjau proyek jalan tol Semarang-Demak. Dalam kesempatan itu, AHY menyoroti penggunaan batang bambu sebagai pondasi jalan tol tersebut.
AHY mengatakan pemakaian batang bambu tersebut menjadi suatu terobosan baru sekaligus inovasi karya anak bangsa. AHY menyebut ada lebih dari 7 juta bambu yang digunakan dalam pembangunan jalan tol tersebut. Batang bambu itu didatangkan dari Jawa dan Kalimantan.
"Yang menjadi sesuatu yang perlu menginspirasi kita semua adalah pembangunan dengan menggunakan teknik matras bambu, karya inovasi anak bangsa. Menggunakan lebih dari 7 juta batang bambu yang didatangkan dari Jawa dan Kalimantan," kata AHY dilansir dari akun Instagram @agusyudhoyono, Minggu (12/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
AHY menjelaskan penggunaan bambu untuk jalan tol ini menjadi pertama kalinya di Indonesia. Dia menilai teknik matras bambu ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga menunjukkan kemampuan Indonesia dalam memanfaatkan potensi lokal secara maksimal.
"Dengan panjang 10,6 km, lebih dari separuhnya menggunakan matras bambu, sebuah karya inovasi anak bangsa yang patut kita banggakan. Sebuah pekerjaan yang membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Namun, hasilnya akan menjadi pondasi kokoh bagi pembangunan ke depan," terang AHY.
Selain itu, tol Semarang-Demak dilengkapi dengan kolam retensi dan diintegrasikan dengan tanggul laut. AHY pun menekankan proyek ini penting karena diharapkan bisa mengatasi dua permasalahan.
Pertama, memperlancar mobilitas orang, barang dan jasa. Kedua, bisa mengatasi permasalahan banjir rob yang kerap melanda masyarakat pesisir utara di sini.
"Saat ini, 5,2 km sudah terselesaikan, dan sisanya terus kita kejar hingga rampung. Mudah-mudahan proyek ini kita bisa kejar dan Insya Allah, tahun 2027 akan benar-benar bisa diselesaikan sesuai dengan target waktu dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat," imbuh AHY.