Keberadaan pagar misterius yang terpasang di laut Tangerang, Banten, tengah mendapat sorotan publik. Pagar sepanjang 30,16 kilometer (km) itu berlokasi di pantai utara (Pantura) Jawa, lokasi Tanggul Laut Raksasa atau Giant Sea Wall (GSW) akan dibangun.
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti mengatakan, keberadaan pagar misterius itu tidak akan mengganggu proses penyiapan pembangunan megaproyek GSW.
"Kan kita belum tahu kaitannya itu (pagar misterius) untuk apa. Kalau kita untuk yang tanggul laut tetap akan kita lakukan sesuai dengan rencana yang sudah kita inikan (rancang)," kata Diana di Kantor Kementerian PU, Jakarta Selatan, Senin (13/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diana menjelaskan, hingga saat ini pihaknya belum melakukan pengecekan ke lapangan, pada lokasi pagar tersebut berada. Saat ini, proyek Tanggul Laut Raksasa ini masih dalam tahap penyiapan dokumen.
"Iya, masih dalam perencanaan,' ujarnya.
Proyek Tanggul Laut masuk salah satu prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Dalam rencana besarnya, proyek ini terbentang dari Banten hingga Jawa Timur. Untuk tahap awalnya, rencananya tanggul raksasa akan dibangun sepanjang 21 km yang akan berfokus dalam mengatasi kondisi di kawasan utara Jakarta.
Rencana pembangunan proyek jumbo ini juga diiringi dengan penyelesaian permasalahan-permasalahan mendasar lainnya untuk mengurangi dampak penurunan muka tanah. Hal ini didukung dengan peningkatan suplai air minum dari berbagai bendungan, normalisasi 13 sungai di Jakarta, hingga perbaikan sistem pengolahan limbah (sewerage system).
Keberadaan Pagar Misterius
Sebagai informasi, keberadaan pagar misterius pertama kali dilaporkan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten. Struktur pagar laut terbuat dari bambu atau cerucuk dengan ketinggian rata-rata 6 meter. Di atasnya, dipasang anyaman bambu, paranet dan juga ada diberi pemberat, berupa karung berisi pasir.
Panjang 30,16 km ini meliputi 6 kecamatan, tiga desa di Kecamatan Kronjo, kemudian tiga desa di Kecamatan Kemiri, empat desa di Kecamatan Mauk, satu desa di Kecamatan Sukadiri, dan tiga desa di Kecamatan Pakuhaji, dan dua desa di Kecamatan Teluknaga.
Manajemen pengembang kawasan Pantai Indah Kosambi (PIK) 2 ikut buka suara terkait penemuan pagar tersebut. PIK mengatakan pagar misterius itu tak ada sangkut pautnya dengan proyek-proyek perusahaan.
"Itu tidak ada kaitan dengan kita, nanti selanjutnya oleh kuasa hukum yang akan menyampaikan dengan tindak lanjut," kata Manajemen PIK 2 Toni di Tangerang, Banten, dikutip dari Antara, Senin (13/1/2025).
Toni menyebutkan pengembangan kawasan kota baru di PIK 2 saat ini masih akan terus berlangsung ke beberapa wilayah pesisir utara Tangerang hingga ke wilayah Kecamatan Kronjo. Manajemen membantah jika ada yang menuding PIK 2 sebagai pihak yang membangun pagar misterius tersebut. Pada kesempatan itu Toni juga sekaligus menjelaskan PSN dan PIK 2 itu adalah dua hal berbeda.
"Ada empat hal yang perlu saya sampaikan untuk me-resume semua berita yang ada. Pertama adalah bahwa PSN dan PIK 2 itu adalah 2 hal berbeda. PIK 2 sendiri adalah proyek yang berorientasi ke real estate itu sudah berjalan sejak 2009," tegasnya.
(shc/ara)