Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengungkapkan masih ada beberapa kendala dalam pengoperasional tol selama periode Natal dan Tahun Baru (2024/2025). Salah satunya, masih terdapat pelanggaran aturan pembatasan operasional oleh kendaraan angkutan barang.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo dalam rapat kerja (raker) bersama dengan Komisi V DPR RI, di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, hari ini. Pembatasan angkutan barang sendiri telah diatur oleh Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Pengaturan Lalu Lintas Jalan Serta Penyeberangan Selama Masa Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.
"Dalam pelayanan jalan tol ada beberapa kendala dalam pelaksanaan Nataru yang telah kita tindak lanjuti. Antara lain, mengatasi pelanggaran aturan pembatasan operasional angkutan barang yang sebenarnya sudah diatur dalam SKB bagi kendaraan sumbu tiga yang masuk jalan tol," kata Dody, Kamis (23/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Dody tidak membeberkan seberapa banyak kendaraan angkutan barang yang melanggar. Dody hanya menjelaskan pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengatasi hal tersebut. Dody menyebut kendaraan yang terlanjur masuk ke tol akan dikeluarkan di gerbang terdekat oleh kepolisian.
"(tindak lanjut) dengan mengeluarkan kendaraan tersebut pada gerbang terdekat oleh teman-teman pihak kepolisian," kata Dudy.
Dody menambahkan kendala lainnya, seperti masih terdapat pengguna jalan yang kekurangan saldo pada saat transaksi. Selain mengimbau, pihaknya juga telah menyiapkan layanan pengisian saldo di gerbang tol.
Kemudian Dody juga menyebut masih ada antrean masuk kendaraan di beberapa tempat, seperti di gerbang tol, Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP), SPBU, hingga pengisian SPKLU.
Dalam mengatasi hal tersebut, Dody telah menindaklanjutinya. Di antaranya, penambahan jumlah petugas SPBU, memisahkan jalur kendaraan BBM subsidi dan nonsubsidi, penambahan jumlah toilet portabel, hingga penambahan jumlah dispenser pengisian listrik.
Pada kesempatan yang sama, Dody menyampaikan volume kendaraan keluar dan masuk di wilayah Jabodetabek dan Sumatera. Untuk di Jabodetabek, sebanyak 2,73 juta kendaraan yang keluar Jabodetabek dan sebanyak 2,79 juta kendaraan yang masuk.
"Puncak volume yang keluar Jabodetabek yang terekam di kami terjadi pada tanggal 21 Desember dengan total 195.857 kendaraan. Puncak arus balik pada tanggal 29 Desember sebanyak 198.467. Untuk wilayah Sumatera total volume lalin menuju Palembang sebanyak 75.514 kendaraan dan keluar Tol Bakauheni sebesar 92.247 kendaraan," imbuh Dody.
(acd/acd)