PT Telkom Indonesia (Persero) bakal mengeksekusi sejumlah strategi bisnis di tahun 2025. Salah satu yang menjadi fokus adalah pengoptimalan infrastruktur telkom yang selama ini sudah terbangun.
VP Corporate Communication Telkom Andri Herawan Sasoko menjelaskan, pihaknya sudah memiliki program infraco untuk mengoptimalkan infrastruktur perusahaan. Ia menyebut Telkom memiliki jaringan fiber optik sepanjang 173 ribu kilometer atau setara 4 kali keliling bumi.
"Jadi, infrastruktur kita itu, terutama fiber optik, mungkin sudah tergelar dari Aceh sampai Papua, dari Sabang sampai Merauke. Kalau disambung-sambung itu, kita sudah 4 kali keliling bumi, 173.000 km," ujarnya dalam temu media di Jakarta Pusat, Jumat (24/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama ini jaringan tersebut hanya dimanfaatkan oleh telkom. Dengan pembukaan akses tersebut diharapkan Telkom dapat mengoptimalkan potensi dan meningkatkan nilai tambah bagi perusahaan.
"Selama ini kan kita pakai sendiri. Nah, itu di-unlock, bagaimana kita bisa mengoptimalkan infrastruktur itu, sehingga punya value yang lebih. Nah, dengan dibentuknya anak perusahaan bernama TIF, Telkom Indonesia Infrastruktur," bebernya.
Pada kesempatan itu ia juga membeberkan strategi Fixed Mobile Convergence (FMC) berupa integrasi Indihome ke Telkomsel yang sudah dilakukan. Ia menyebut hal itu dilakukan agar Telkom dan Telkomsel lebih fokus menjalankan bisnis.
"Tujuannya apa? Supaya fokus. Jadi, Telkomsel akhirnya fokus ke B2C, Telkom menjadi fokus ke B2B," imbuhnya.
"Saat ini kita sedang menjalankannya. Jadi, kalau teman-teman berlangganan Indihome itu sekarang di bawah Telkomsel, meskipun itu juga di bawah Telkom Group juga," tambah dia.
Telkom juga bakal mengembangkan bisnis data center di bawah Telkom Data Ecosystem. Menurut Andri pihaknya terus mengembangkan bisnis tersebut, yang mana saat ini Telkom sudah memiliki satu pusat data center di Cikarang, Jawa Barat.
"Kita sudah punya satu yang hyper, yang di Cikarang, kemudian sedang dibangun yang di Batam, dan kita punya yang skala-skala kecil, yang di beberapa regional. Jumlahnya kalau tidak salah 32," tuturnya.
Adapun fokus bisnis yang keempat adalah business-to-business IT Service, sementara yang kelima adalah DigiCo. DigiCo merupakan bisnis untuk mengembangkan bisnis digital.
Lihat juga video: Telkom Indonesia Manfaatkan KTT ASEAN & AIPF untuk Kolaborasi