PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) (Persero) menerima kedatangan rangkaian (trainset) kereta commuter asal China milik PT Kereta Commuter Indonesia (KCI/KAI Commuter) yang sandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, pada Kamis (30/1/2025).
Adapun sebanyak 11 rangkaian trainset direncanakan akan tiba dari CRRC Qingdao Sifang Co., Ltd, China secara bertahap sepanjang semester I Tahun 2025. Sementara saat ini, merupakan pengiriman tahap pertama berupa satu trainset.
PT Pelindo Multi Terminal (SPMT), subholding Pelindo, memastikan seluruh proses layanan kepelabuhanan dalam kegiatan unloading trainset yang berasal dari CRRC, China, berjalan sesuai prosedur dan termonitor secara real time.
Direktur Utama Pelindo Multi Terminal, Ary Henryanto mengatakan, SPMT berkomitmen menghadirkan layanan andal bagi semua jenis komoditas yang dilayani melalui pelabuhannya, tak terkecuali untuk memastikan layanan kepelabuhanan dalam bongkar trainset ini.
"Trainset tersebut dilayani Pelindo Multi Terminal melalui anak usahanya yakni PTP Nonpetikemas yang mengoperasikan terminal nonpetikemas di Pelabuhan Tanjung Priok," kata Ary dalam keterangannya, dikutip Minggu (2/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ary mengatakan, kedatangan rangkaian kereta ini akan berguna sebagai sarana transportasi publik yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya di wilayah Jakarta. Ia menilai, sinergi Pelindo Group dan KAI Group menjadi kontribusi dalam pengembangan sistem transportasi publik modern di Indonesia.
Trainset ini dibongkar dari kapal Xin Da Qiang yang kemudian kegiatan unloading akan dilaksanakan di TPS Ambon Kade 202 Pelabuhan Tanjung Priok. Estimasi waktu untuk menyelesaikan kegiatan bongkar trainset adalah dua hari dengan kondisi cuaca baik.
Direktur Utama PTP Nonpetikemas, Indra Hidayat Sani, mengatakan kedatangan trainset telah dipastikan diterima dengan segenap kesiapan fasilitas dan tim berpengalaman dalam kegiatan unloading trainset ini dapat berjalan sesuai prosedur dan termonitor secara real time.
"Pemberian layanan kepelabuhan untuk unloading trainset ini dilakukan dengan dukungan infrastruktur dan suprastruktur andal, sejalan dengan implementasi transformasi di PTP Nonpetikemas. Proses bongkar ini melibatkan berbagai pihak dan membutuhkan koordinasi serta ketelitian yang tinggi agar rangkaian kereta dapat segera dipersiapkan untuk operasional," tutupnya.
(rrd/rrd)