Biaya Bangun Bendungan-Jalan PU Dipangkas Besar-besaran, Ini Rinciannya

Biaya Bangun Bendungan-Jalan PU Dipangkas Besar-besaran, Ini Rinciannya

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Kamis, 06 Feb 2025 17:10 WIB
Jakarta -

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menangguhkan rencana pembangunan sejumlah proyek imbas pemangkasan anggaran 2025. Adapun anggaran di Kementerian PU setelah efisiensi menjadi hanya Rp 29,57 triliun, dari sebelumnya Rp 110,95 triliun.

Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan, pihaknya terkena efisiensi anggaran sebesar Rp 81,38 triliun atau sekitar 80% dari pagu anggaran awal. Menurutnya, efisiensi ini berdampak pada pencapaian target-target output prioritas.

Di lingkup sumber daya air (SDA), alokasi anggarannya dipangkas sebesar Rp 27,72 triliun. Sejumlah pembangunan infrastruktur SDA ditangguhkan, termasuk di antaranya pembangunan 14 unit bendungan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dilakukan efisiensi pada kegiatan-kegiatan membangun 14 unit bangunan, satu bangunan pengarah (bendungan) Rukoh, serta revitalisasi danau dan situ," kata Dody, ditemui usai Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi V DPR RI di Senayan, Jakarta, Kamis (6/2/2025).

Selanjutnya efisiensi untuk pembangunan 9.550 hektar (ha) dan rehabilitasi 29.000 ha jaringan irigasi, pembangunan prasarana air baku dengan kapasitas 1,25 meter kubik per detik, pembangunan pengendali banjir 19 kilometer (km), pengaman pantai 4,5 km, serta pengendali lahar dan sedimen.

ADVERTISEMENT

Lalu ada operasi pemeliharaan (OP) infrastruktur dan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) pada 12.000 lokasi, pengadaan tanah dan dukungan manajemen, serta teknis lainnya.

Kemudian di bidang Bina Marga, jumlah anggaran yang kena pangkas sebesar Rp 24,83 triliun. Adapun proyek-proyek yang diefisiensi antara lain pembangunan jalan 57 km serta peningkatan kapasitas dan preservasi peningkatan 1.102 kilometer jalan.

Lalu pembangunan dan duplikasi jembatan 5.841 meter, jembatan gantung, dan preservasi jembatan 126.000 meter, pembangunan flyover/underpass dan terowongan 94 meter, pembangunan jalan bebas hambatan (jalan tol) 7,36 km, preservasi rutin jalan 47.603 km, jembatan 563.402 meter, padat karya 24.600 tenaga kerja, serta dukungan teknis dan manajemen.

"Untuk bidang Cipta Karya telah dilakukan efisiensi sebesar Rp 7,75 triliun pada kegiatan-kegiatan sebagai berikut. Pembangunan dan peningkatan SPAM 40 liter per detik, perluasan SPAM di 863 sambungan rumah (SR), dan juga Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) Pamsimas 600 lokasi," ujar Dody.

Lalu Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) untuk 10.240 kepala keluarga, persampahan untuk 9.540 kepala keluarga, dan IBM Sanimas di 1.400 lokasi, LPK di 825 lokasi, dan TPS3R di 100 lokasi, pengembangan kawasan 118,5 ha, penataan kawasan pariwisata 3,0 ha, dan IBM PISEW 900 lokasi, bangunan gedung 9 unit, serta penataan bangunan dan lingkungan 13 kawasan.

Terakhir, di bidang Prasarana Strategis efisiensi dilakukan sebesar Rp 20,69 triliun. Adapun proyek-proyek yang diefisiensi antara lain di fungsi pendidikan ada Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) pendidikan. Terdiri atas sekolah 9.300 unit dan madrasah 2.034 unit. Lalu juga rehabilitasi dan renovasi perguruan tinggi atau keagamaan 9 unit,

Kemudian pada fungsi permukiman, dilakukan efisiensi untuk rehabilitasi dan renovasi pasar 2 unit, prasarana olahraga 3 unit, dan prasarana lainnya 4 unit, serta Dukungan manajemen dan teknis lainnya.

"Kami juga lakukan efisiensi pada dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya Rp 390 miliar pada item kegiatan layanan manajemen, perencanaan, penguatan Sumber Daya Manusia (SDM), pengawasan, pembinaan konstruksi, dan pembiayaan infrastruktur," kata dia.

(shc/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads