RI Utang ke Jepang Rp 27,06 T buat Bangun Irigasi hingga Jalan

RI Utang ke Jepang Rp 27,06 T buat Bangun Irigasi hingga Jalan

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Kamis, 27 Feb 2025 18:06 WIB
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo didampingi Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti bertemu dengan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan jajaran dalam rangka Rapat Koordinasi Optimalisasi Pemanfaatan Bendungan untuk Irigasi Pertanian, Jumat (8/11/2024) di Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta. Dalam kesempatan ini, dilakukan juga penandatanganan MoU antara Kementerian PU dan Kementerian Pertanian yang mensepakati kerja sama dalam menyukseskan program swasembada pangan.
Ilustrasi irigasi - Foto: Dok Kementerian PUPR
Jakarta -

Japan International Cooperation Agency (JICA) telah memberikan pinjaman utang ke Indonesia senilai US$ 1,65 miliar atau setara Rp 27,06 triliun (kurs Rp 16.400). Dana tersebut dipergunakan untuk infrastruktur irigasi hingga jalan.

Pinjaman tersebut menjadi salah satu bahasan dalam pertemuan Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti dengan Vice Minister for Engineering Affairs, Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism (MLIT) Jepang Masayoshi Hirose, beberapa waktu lalu.

Diana mengatakan, dana tersebut telah digunakan untuk 10 proyek yang berada di lingkup sektor infrastruktur bidang irigasi, sungai dan pantai, jalan dan sektor sanitasi. Namun ia tak merincikan, proyek-proyek apa saja yang telah berjalan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya harap dengan Jepang dapat terus kita jalin dan infrastruktur yang dibangun benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat," kata Diana, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (27/2/2025).

Sementara untuk proyek yang masih bersifat pipeline tengah dikaji ulang oleh Bappenas untuk memastikan kesesuaiannya dengan prioritas nasional. Diana menambahkan, untuk selanjutnya akan ada sebanyak 4 proyek yang dipastikan mendapat dukungan dana JICA, mencakup peningkatan infrastruktur vital, mulai dari bendungan, pengelolaan banjir, hingga pengembangan jalan tol.

ADVERTISEMENT

Di antaranya, ada proyek penyiapan teknis peningkatan Bendungan Sutami di DAS Brantas yang mendapat pendanaan sebesar US$ 21,1 juta. Selain itu, ada juga pinjaman untuk proyek Volcanic Disaster Risk Reduction Sector Loan sebesar US$ 174 juta.

Proyek lainnya ada Integrated Urban Flood Management Project di Jabodetabek dengan alokasi US$ 95,32 juta dan pengembangan Jalan Tol Padang-Pekanbaru Tahap 1 dan 2 yang mendapatkan pendanaan sebesar US$ 64,9 juta. Dengan demikian, total pembiayaan untuk empat proyek ini mencapai US$ 355,32 juta atau setara Rp 5,83 triliun.

"Terlepas dari restrukturisasi kementerian, kami tetap berkomitmen untuk memperkuat kerja sama dengan Pemerintah Jepang guna mendukung pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat," ujarnya.

Diana juga menegaskan komitmen Indonesia dalam forum internasional di bidang infrastruktur dan keairan, salah satunya melalui kerja sama dengan High-Level Experts and Leaders Panel on Water and Disasters (HELP). Adapun pada 4 Februari lalu, ia telah bertemu dengan Koordinator HELP, Prof. Kenzo Hiroki, untuk membahas keberlanjutan dukungan Kementerian PU terhadap HELP.

"Kami terus mendukung kerja sama dalam mengantisipasi dampak perubahan iklim. Meskipun ada kebijakan efisiensi anggaran, komitmen kami tetap kuat dalam menghadapi tantangan di sektor keairan," kata dia.

Sementara itu, Wakil Menteri Hirose menyampaikan harapannya agar kerja sama infrastruktur Indonesia-Jepang terus berkembang, salah satunya dalam bidang teknologi daur ulang aspal.

"Kami berharap teknologi daur ulang aspal dapat segera diterapkan di Indonesia. Kami siap memberikan dukungan teknis dan berharap Ibu Wamen dapat mendorong penerapan teknologi ini di proyek-proyek infrastruktur mendatang," ujar Hirose.

Kerja sama ini menunjukkan komitmen kedua negara untuk memperkuat hubungan ekonomi dan meningkatkan kualitas infrastruktur yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan.

Tonton juga Video: Tambah Rp 100 T, Utang Pemerintah Desember 2023 Rp 8.144 T

(shc/kil)

Hide Ads