PU Dapat Pinjaman Rp 4,1 T dari AIIB buat Garap Proyek Irigasi

PU Dapat Pinjaman Rp 4,1 T dari AIIB buat Garap Proyek Irigasi

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Selasa, 11 Mar 2025 13:52 WIB
PU Gandeng AIIB, Dapat Pinjaman Rp 4,10 T Buat Garap Proyek Irigasi.
Foto: Kementerian PU Gandeng AIIB, Dapat Pinjaman Rp 4,10 T Buat Garap Proyek Irigasi. Dok PU
Jakarta -

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bersama Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) membahas peluang kerja sama strategis dalam mendukung pelaksanaan agenda pembangunan nasional lima tahun ke depan. Salah satunya, ada pembangunan layanan irigasi dengan pinjaman dana sebesar US$ 250 juta atau setara Rp 4,10 triliun (kurs Rp 16.400).

Adapun proyek tersebut ialah Modernisasi Irigasi Strategis dan Rehabilitasi Mendesak (SIMURP) yang saat ini sedang berlangsung. Pembahasan ini dilakukan dalam pertemuan antara Menteri PU Dody Hanggodo dan Presiden AIIB Jin Liqun di Kantor Kementerian PU pada Senin (10/3/2025) lalu.

"Proyek senilai US$ 250 juta ini bertujuan meningkatkan layanan irigasi melalui rehabilitasi, revitalisasi, dan modernisasi sumber daya air serta sistem irigasi," ujar Dody, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (11/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dody menjelaskan, proyek SIMURP juga mencakup penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas manajemen operasional, maupun pemeliharaan infrastruktur irigasi.

Keterlibatan AIIB sebagai salah satu Multilateral Development Bank (MDB) di dalam proyek-proyek prioritas pemerintah diharapkan berjalan atas dasar mutual benefit (keuntungan bersama) dan mutual responsibility (tanggung jawab bersama).

ADVERTISEMENT

"Pendekatan ini diyakini dapat mengoptimalkan efektivitas serta efisiensi pemanfaatan pinjaman luar negeri yang disalurkan untuk proyek-proyek infrastruktur strategis," ujar Dody.

Dody pun menyampaikan apresiasinya kepada AIIB atas kemitraan yang telah lama terjalin dan memberikan dampak positif bagi pembangunan infrastruktur di Indonesia. Ia berharap, kerja sama ini dapat terus berkembang dan diperluas ke berbagai wilayah Indonesia, khususnya ke wilayah dengan tingkat risiko bencana tinggi.

Hal ini diperlukan agar Indonesia memiliki kesiapan pendanaan yang lebih baik dalam menghadapi situasi darurat maupun bencana alam. Sehingga, respons pemerintah dalam melakukan mitigasi maupun pemulihan pasca-bencana bisa lebih cepat dan efektif.

Kerja sama antara Kementerian PU dan AIIB sebelumnya juga telah berhasil menuntaskan program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) pada periode 2017-2023. Program ini menelan total investasi sebesar US$ 207 juta.

"Program ini berhasil meningkatkan kualitas permukiman perkotaan, khususnya di daerah-daerah kumuh, melalui pembangunan infrastruktur dasar serta mendorong keterlibatan aktif masyarakat dalam proses perencanaan hingga pelaksanaan," pungkasnya.

Simak juga Video: Anggaran Kementerian PU Tahun 2025 Dipangkas Rp 81,38 T Sisa Cuma Rp 29,57 T

(shc/rrd)

Hide Ads