Catat! Ini Jam dan Titik Rawan Macet Mudik Lewat Tol

Catat! Ini Jam dan Titik Rawan Macet Mudik Lewat Tol

Ilyas Fadilah - detikFinance
Rabu, 19 Mar 2025 14:20 WIB
Sejumlah kendaraan melintas di Jalan Tol Trans Jawa, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Minggu (16/3/2025). PT Jasa Marga Tbk akan memberikan potongan tarif tol sebesar 20 persen bagi pengguna jalan yang melakukan perjalanan menerus mulai dari Gerbang Tol Cikampek Utama menuju Gerbang Tol Kalikangkung pada arus mudik Lebaran mulai Senin (24/3) pukul 05.00 sampai Jumat (28/3) pukul 05.00 dan berlaku sebaliknya untuk arus balik hingga Selasa (1/4). ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/tom.
Ilustrasi jalan tol - Foto: ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra
Jakarta -

Sejumlah titik di ruas tol diprediksi mengalami kepadatan selama arus mudik dan arus balik Lebaran. Operation and Maintenance Management Group Head Jasa Marga Atika Dara Prahita mengatakan, salah satu titik yang diprediksi akan macet adalah kilometer 47-66 Tol Jakarta arah Cikampek.

"Karena mayoritasnya ini ke arah Trans Jawa, jadi kami coba menganalisis titik-titik kritis, dalam hal ini mulai dari KM 47 sampai dengan KM 66," katanya dalam konferensi pers di Jasa Marga Tollroad Command Centre di Jatiasih, Bekasi, Rabu (19/3/2025).

Meski begitu, ia memprediksi volume kendaraan yang melakukan mudik tahun ini tidak sepadat tahun-tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan adanya pemberlakuan diskon tarif dan Work From Anywhere dari pemerintah yang akan mengurai kepadatan. Puncak arus mudik sendiri diprediksi terjadi pada 28 Maret, sementara puncak arus balik pada 6 April.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Atika menambahkan, kepadatan juga akan terjadi di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) hingga menuju gerbang Tol Kalikangkung. Antisipasi kepadatan juga disiapkan pada ruas tol yang dibuka secara fungsional, misalnya Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo akan berlaku fungsional pada segmen Prambanan-Purwomartani sepanjang 6,78 kilometer (km).

"Jadi secara tidak langsung, mulai dari Jakarta-Cikampek, kemudian lanjut Cipali, ini masih menjadi lokasi kepadatan sampai dengan nanti di Kalikangkung. Nah kemudian perlu diantisipasi juga beberapa lokasi diakses fungsional, seperti halnya di keluar Prambanan," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Atika menambahkan, waktu yang berpotensi terjadi kepadatan biasanya adalah pada saat setelah Magrib dan setelah Sahur. Para pemudik cenderung singgah di rest area untuk berbuka, sahur atau salat sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan.

"Biasanya habis sahur, kemudian nanti habis Magrib. Jadi biasanya pengguna jalan yang ingin salat gitu ya, atau sahur gitu ya, itu biasanya akan menuju ke tempat-tempat rest area, setidaknya mereka juga akan melakukan perjalanan ketika sudah sahur, atau bahkan mereka akan sahur di jalan. Ya antisipasinya sekitar jam 3, jam 4, sampai jam 5, itu rata-rata favoritnya untuk mudik," bebernya.

Berbeda dengan arus mudik, masyarakat cenderung melakukan perjalanan pada saat siang hari atau malam hari pada arus balik. Menurut Atika, nantinya para pemudik dari arah Bandung dan Semarang akan bertemu di satu titik sehingga hal inilah yang perlu diantisipasi.

"Kalau misalnya mereka dari Bandung, mereka akan habis check out hotel gitu biasanya langsung pulang, jadi sekitar sore hari. Nah kemudian kalau dari Semarang, biasanya mereka ya sama siang, siang sehingga nanti akan bertemu," tutupnya.

Lihat juga video: Catat! Ini Wilayah Rawan Macet Selama Mudik Lebaran 2024

(ily/kil)

Hide Ads