Harga Tanah Dekat Stasiun LRT Jabodebek Makin Mahal, Naik 45%

Harga Tanah Dekat Stasiun LRT Jabodebek Makin Mahal, Naik 45%

Heri Purnomo - detikFinance
Kamis, 20 Mar 2025 19:15 WIB
Rangkaian kereta Lintas Rel Terpadu (LRT) melintas di kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis (21/3/2024). Ditjen Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub memperpanjang tarif promo LRT Jabodebek hingga 31 Maret 2024 untuk terus menarik minat masyarakat menggunakan transportasi massal guna mengurangi kemacetan di Jakarta, dengan skema tarif saat hari kerja pada jam sibuk besaran tarif maksimal Rp20.000, sedangkan di luar jam sibuk serta akhir pekan dan libur nasional besaran tarif maksimal Rp10.000. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww.
Ilustrasi Stasiun LRT Jabodebek/Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Jakarta -

Executive Vice President LRT Jabodebek, Mochamad Purnomosidi, mengungkapkan kehadiran LRT Jabodebek telah mendongkrak harga tanah dan properti yang berada di sekitar Stasiun LRT Jabodebek. Ia mengatakan peningkatannya mencapai 45%.

Purnomosidi mengatakan, peningkatan harga tanah dan properti 45% tersebut berada di radius 0,5-1 km sekitar Stasiun. Kemudian untuk radius 2-3 km harganya meningkat 35-40%.

"Jadi ini cukup menarik, cukup signifikan kenaikannya, hampir setengah, hampir 50% dari harga properti yang ada di sekitar stasiun LRT," katanya di Stasiun Cawang LRT Jabodebek, Kamis (20/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Purnomosidi menambahkan, hadirnya LRT Jabodebek juga mengurangi angka kecelakaan lalu lintas, yang dapat menghemat Rp 4,6 triliun per tahun dalam biaya kecelakaan.

Selain itu, berkurangnya kendaraan di jalan juga mengurangi beban infrastruktur, menghemat Rp19,1 miliar per tahun dalam biaya perbaikan.

ADVERTISEMENT

Dari segi efisiensi biaya, Purnomosidi mengatakan masyarakat yang beralih ke LRT Jabodebek juga turut menghemat biaya bahan bakar hingga Rp 114,5 miliar per tahun.

"Kemudian ini yang menarik dengan adanya LRT merupakan bahan kendaraan utama, ternyata ada potensi penghematan atas perbaikan infrastruktur itu Rp 219,1 miliar per tahun," katanya.

(fdl/fdl)

Hide Ads