Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengalokasikan Rp 3,85 triliun untuk mendukung pembangunan infrastruktur terpadu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, di Jawa Tengah. Adapun KEK ini baru saja diresmikan Presiden Prabowo Subianto pada Kamis (20/3/2025).
Pengembangan KEK Industropolis Batang ini merupakan transformasi dari Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang yang sebelumnya diatur melalui Perpres Nomor 106 Tahun 2022 tentang Percepatan Investasi Melalui Pengembangan Kawasan Industri Terpadu Batang di Provinsi Jawa Tengah.
Menteri PU Dody Hanggodo menjelaskan, Kementerian Pekerjaan Umum telah mengalokasikan total anggaran sebesar Rp 3,85 triliun untuk mendukung pengembangan kawasan seluas kurang lebih 4.000 hektare (ha) ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rinciannya, pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan sepanjang 50,2 km dengan anggaran Rp 1,82 triliun, akses jetty senilai Rp 194,1 miliar, serta pematangan lahan seluas 400 hektare dengan biaya Rp 514,3 miliar.
"Infrastruktur ini memastikan kelancaran dan efisiensi rantai pasok industri, yang menjadi kunci dalam memperkuat daya tarik investasi di kawasan ini," ujar Dody, dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (21/3/2025).
Dari sisi pengelolaan sumber daya air, Kementerian PU melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana telah menyelesaikan pembangunan drainase utama (long storage) berkapasitas 105.000 m³ untuk mengendalikan banjir di area seluas 450 hektare, serta embung dan reservoir dengan total kapasitas 1.041.802 m³.
Infrastruktur air baku ini dibangun dengan biaya Rp 409,7 miliar. Drainasi utama ini mampu menyediakan hingga 285 liter per detik untuk kebutuhan industri dan masyarakat di sekitar kawasan.
Dody menambahkan, pihaknya telah membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) berkapasitas 18.000 m³/hari dengan biaya Rp 344 miliar. IPAL ini menggunakan teknologi ramah lingkungan Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR) dan dilengkapi jaringan perpipaan sepanjang 18 km.
"Selain itu, Tempat Pemrosesan Sampah Terpadu (TPST) dengan kapasitas 35 ton per hari juga telah selesai dibangun dengan anggaran Rp 21,9 miliar," ujar Dody.
Untuk mendukung kebutuhan hunian pekerja, Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal Perumahan juga telah membangun 10 tower rumah susun tipe barak berkapasitas 2.620 orang dengan anggaran Rp 351,9 miliar.
Menurut Dody, dukungan infrastruktur yang andal dan terintegrasi akan mampu mendorong KEK Industropolis Batang agar bisa mencapai pertumbuhan ekonomi regional hingga 8%. Kehadiran KEK ini tidak hanya menjadi jawaban atas kebutuhan industri, tetapi juga membawa dampak positif bagi masyarakat melalui peningkatan konektivitas, penyediaan lapangan kerja, dan penguatan daya saing regional.
"Kementerian Pekerjaan Umum akan terus berkomitmen mendukung visi besar Indonesia menjadi negara maju melalui pembangunan infrastruktur yang berkualitas, berkelanjutan, dan memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat," pungkasnya.
(shc/rrd)