Bangun Tanggul Laut Raksasa Jakarta Rp 123 T, AHY Klaim Banyak Investor Minat

Bangun Tanggul Laut Raksasa Jakarta Rp 123 T, AHY Klaim Banyak Investor Minat

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 11 Jun 2025 14:27 WIB
AHY
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)/Foto: Shafira Cendra Arini
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan proyek tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall (GSW) dari Cilegon, Banten sampai Gresik, Jawa Timur membutuhkan anggaran jumbo. Khusus Jakarta saja biaya yang dibutuhkan kurang lebih Rp 123 triliun.

"Kalau ditanya berapa, kurang lebih studi yang pernah kami lakukan di waktu sebelumnya adalah kurang lebih US$ 8 miliar, Rp 123 triliun itu hanya untuk wilayah Jakarta, kurang lebih 41 km," kata AHY di sela acara International Conference on Infrastructure (ICI) di Jakarta International Convention Center (JICC), Rabu (11/6/2025).

AHY mengklaim cukup banyak investor yang tertarik bahkan serius ingin menggarap proyek Giant Sea Wall. Hanya saja pihaknya tidak ingin terburu-buru untuk memutuskannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Proyek besar semacam Giant Sea Wall ini menjadi salah satu yang kita bahas karena cukup banyak yang bukan hanya tertarik, tetapi juga benar-benar serius ingin masuk ke proyek tersebut. Tentunya masih terus kita pelajari karena ini ruang yang terbuka untuk semua, kita tidak ingin cepat-cepat menyimpulkan karena sekali lagi ini adalah proyek besar," ucap AHY.

Terlepas dari itu, AHY mengingatkan bahwa membangun tanggul laut raksasa saja tidak cukup. Menurutnya, solusi harus dilakukan menyeluruh dari hulu ke hilir termasuk mengatasi banjir rob, naiknya muka air laut, serta penurunan muka tanah akibat eksploitasi air tanah.

ADVERTISEMENT

Ia menambahkan, perlindungan pantai perlu dilengkapi dengan infrastruktur pendukung seperti normalisasi sungai, pembangunan embung, tampungan air hujan, serta sistem distribusi air bersih untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap air tanah.

"Jadi hulu ke hilir ini harus kita bereskan. Harus ada sentuhan infrastruktur dasar, infrastruktur yang sekali lagi bisa meningkatkan kapasitas tampungan air hujan misalnya untuk normalisasi sungai, di powder-powder yang dibangun, embung-embung yang sekali lagi bisa mencegah terjadinya banjir kiriman dari wilayah hulu," terang dia.

Tak hanya itu, AHY juga menyinggung pentingnya memperkuat pasokan air bersih. "Air bersih ini juga harus diperkuat untuk mencegah memburuknya penurunan permukaan tanah dan sekali lagi ini membutuhkan dukungan infrastruktur," ucapnya.

Simak juga Video: Menko AHY Sebut Ada Investor China Tertarik Proyek Giant Sea Wall

(aid/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads