LRT Jabodebek melakukan uji coba layanan penitipan barang di Stasiun Halim mulai hari ini, Rabu (25/6) dan akan berakhir pada minggu ketiga Juli 2025. Layanan ini dihadirkan sebagai alternatif praktis bagi pengguna yang membawa barang berukuran besar pada jam-jam sibuk di pagi hari.
Selama uji coba ini, masyarakat dapat memanfaatkan layanan di loket Stasiun Halim. Uji coba layanan penitipan ini tersedia setiap hari mulai pukul 06.00 hingga 21.00 WIB.
Executive Vice President LRT Jabodebek Mochamad Purnomosidi menjelaskan bahwa barang yang diperbolehkan dititipkan meliputi koper, tas ransel, dan barang lain yang sejenis dengan berat maksimal 30 kilogram (kg). Sementara untuk barang yang mengandung bahan peledak, mudah terbakar, atau berisiko membahayakan tidak diperbolehkan guna menjamin keamanan penumpang lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Barang-barang berharga seperti perhiasan, uang tunai, dokumen penting, hewan hidup, makanan yang mudah basi atau berbau menyengat, serta barang ilegal yang melanggar hukum juga tidak diperbolehkan," kata Purnomosidi dalam keterangan tertulis, Rabu (25/6/2025).
Untuk pengambilan barang yang dititipkan, Purnomosidi mengatakan, hanya dapat diambil oleh pemilik atau pihak yang membawa tanda terima penitipan. Jika tanda terima hilang, pengguna wajib menunjukkan identitas resmi dan mengikuti proses verifikasi tambahan yang akan dilakukan oleh petugas. Kemudian barang yang dititipkan dapat disimpan hingga maksimal 2x24 jam.
"Apabila tidak diambil dalam jangka waktu tersebut, barang akan menjadi kewenangan pihak stasiun sesuai dengan ketentuan yang berlaku," katanya.
Stasiun Halim dipilih sebagai lokasi uji coba karena memiliki peran strategis dalam jaringan transportasi Jabodebek. Selain terhubung langsung dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh), stasiun ini juga terintegrasi dengan TransJakarta rute 7W (Cawang-Stasiun Halim) dan layanan Damri tujuan Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Karakteristik pengguna di Stasiun Halim pun cukup khas, dengan banyak di antaranya merupakan pengguna lanjutan dari moda antarkota yang membawa barang dalam jumlah besar. Tercatat selama periode Januari hingga Mei 2025, jumlah pengguna di Stasiun Halim mencapai 359.820 orang.
"Uji coba layanan penitipan barang ini merupakan bagian dari komitmen LRT Jabodebek untuk terus menghadirkan pelayanan yang adaptif dan berorientasi pada kebutuhan pengguna," katanya.
Simak juga Video 'Rupa-rupa Moda Transportasi Umum di Jakarta':
(ara/ara)