KEK Sanur Beroperasi, RI Bisa Hemat Devisa Rp 86 T & Serap 18 Ribu Pekerja

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 08 Jul 2025 16:38 WIB
Foto: Dok. Hotel Indonesia Natour
Jakarta -

The Sanur, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan pertama di Indonesia, resmi dioperasikan Presiden Prabowo Subianto pada 25 Juni 2025. Kawasan yang dikembangkan BUMN ini diharapkan mampu menahan laju masyarakat Indonesia yang selama ini memilih berobat ke luar negeri, sekaligus mendatangkan devisa dan menyerap ribuan tenaga kerja.

Beberapa tahun terakhir, sekitar 2 juta orang Indonesia berobat ke luar negeri dengan potensi kehilangan devisa mencapai Rp 150 triliun. Dengan hadirnya KEK Sanur, potensi devisa yang bisa ditahan diproyeksikan hingga Rp 86 triliun pada 2030, bahkan diperkirakan bisa menambah devisa sebesar Rp 19 triliun.

CEO Danantara Indonesia Rosan Roeslani menegaskan hadirnya KEK Sanur menunjukkan Indonesia punya aset strategis di sektor pariwisata dan kesehatan.
"Kami memastikan aset-aset ini dikelola secara optimal untuk mendorong pertumbuhan investasi. Melalui KEK Sanur, kami melihat potensi besar untuk menarik investor global di dua industri besar yang menjadi motor penggerak ekonomi nasional, yakni sektor kesehatan dan sektor pariwisata," ungkap Rosan, Selasa (8/7/2025).

Di Asia Tenggara, pariwisata kesehatan memiliki potensi nilai hingga Rp 800 triliun per tahun dengan pertumbuhan lebih dari 12% tiap tahun. Kehadiran The Sanur juga diproyeksikan menyerap tenaga kerja hingga 18.375 orang.

The Sanur berdiri di lahan 41,26 hektare dengan konsep health and wellness destination, dilengkapi fasilitas kesehatan kelas dunia seperti Bali International Hospital berkapasitas 240.000 pasien dengan berbagai center of excellence untuk jantung, kanker, saraf, ortopedi, hingga stem cell dan fertilitas. Klinik internasional ternama seperti Alster Lake Clinic dari Jerman juga akan hadir di kawasan ini.

Selain fasilitas kesehatan, kawasan ini juga memiliki hotel bintang lima The Meru Sanur, Bali Beach Hotel dengan 274 kamar, Convention Center berkapasitas 5.000 pax, taman etnobotani, sentra UMKM Sanur, hingga berbagai infrastruktur pendukung.

Menteri BUMN Erick Thohir menyebut KEK Sanur sebagai jawaban atas tantangan besar bangsa yang tiap tahun kehilangan devisa akibat masyarakat berobat ke luar negeri.
"Bapak Presiden selalu mengingatkan bahwa kita bangsa besar, bangsa yang bisa berdiri di atas kaki sendiri. Tapi kenyataannya, tiap tahun sekitar 2 juta masyarakat kita berobat ke luar negeri dan menghabiskan hampir Rp 150 triliun. Ini menjadi tantangan besar yang harus dijawab secara sistemik dan KEK Sanur adalah bagian dari jawabannya," ujar Erick.

Direktur Utama InJourney Maya Watono menambahkan, KEK Sanur membuka peluang ribuan lapangan kerja baru sekaligus meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara untuk berwisata dan berobat ke Indonesia.
"Kami memproyeksikan KEK Sanur dapat membuka kesempatan ribuan lapangan kerja baru dan mendorong peningkatan jumlah wisatawan mancanegara untuk berwisata dan berobat ke Indonesia," tutup Maya.

Simak juga Video Prabowo Ingin Bangun 38 KEK: Satu di Setiap Provinsi




(hal/rrd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork