Perkembangan Terbaru Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai

Perkembangan Terbaru Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Selasa, 08 Jul 2025 22:53 WIB
Progres proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai
Progres proyek LRT Jakarta, rute Velodrome-Manggarai.Foto: Dok. Waskita Karya (Persero) Tbk
Jakarta -

PT Waskita Karya (Persero) Tbk melaporkan pengerjaan proyek Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai sudah mencapai 57,75%. Pekerjaan proyek ini akan meneruskan rute sebelumnya yakni fase 1A rute Pegangsaan Dua-Velodrome.

Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita mengatakan, LRT Jakarta Fase 1B akan membentang sepanjang 6,4 kilometer (km). Fase ini akan memiliki lima stasiun baru yaitu Stasiun Pemuda Rawamangun, Pramuka BPKP, Pasar Pramuka, Matraman, dan Manggarai.

"Kehadiran LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai menyempurnakan integrasi transportasi di Stasiun Manggarai. Tidak hanya memudahkan mobilitas masyarakat, tapi juga mendukung integrasi moda angkutan umum di Jakarta," ujar Ermy, dalam keterangan tertulis, Selasa (8/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proyek ini merupakan upaya dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurai kemacetan yang menjadi masalah perkotaan. Kemacetan dinilai dapat menyebabkan kerugian ekonomi dalam kegiatan masyarakat sehari-hari, karena terjadi peningkatan waktu dan biaya yang dikeluarkan untuk transportasi.

Setiap harinya, jutaan masyarakat di Jakarta dan sekitarnya melakukan perjalanan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta menunjukkan, pengguna transportasi umum di Jakarta memiliki tren positif dalam beberapa tahun terakhir hingga menembus 30 juta lebih pada April 2025.

ADVERTISEMENT

"Diyakini jumlah tersebut akan terus meningkat sampai 31 persen pada akhir 2025 sesuai target Pemerintah Daerah DKI Jakarta," imbuh Ermy.

Apalagi, lanjut Ermy, kesadaran masyarakat terhadap kondisi lingkungan terus meningkat, sehingga mendorong penggunaan transportasi umum secara lebih masif. Menurutnya, hal ini membuat pembangunan LRT menjadi upaya untuk mendukung target nol emisi pemerintah.

"Waskita pun tidak berhenti berinovasi agar pengerjaan proyek lebih efisien dari sisi biaya dan waktu. Inovasi itu membuat Waskita berhasil meraih dua penghargaan dari MURI pada pembangunan LRT Jakarta Fase 1B, untuk Uji Coba Kereta Layang dan Konstruksi Bangun Struktur Stasiun LRT Tercepat pada November tahun lalu," terangnya.

Salah satu inovasi yang dilakukan yaitu long span (bentang panjang), termasuk metode pelaksanaan dan implementasi BIM sampai level 7D. Implementasi inovasi long span ini berupa incremental lifting Steelbox Girder, lifting sliding PC-Girder, dan Traveler Launcher cast-in situ Balance Cantilever.

Ermy menjelaskan, metode ini bertujuan memudahkan pengerjaan proyek yang berada di area jalan raya dengan lalu lintas hingga jalur Tol aktif dan padat di Kota Jakarta. Beberapa span melintas di simpang besar, bahkan jalur lintas Kereta aktif.

Sedangkan penerapan BIM sampai level 7D dilakukan untuk mendukung pelaksanaan monitoring dan pengendalian proyek. Implementasi inovasi ini juga memudahkan maintenance saat operasional.

PT Jakarta Propertindo sebagai pemilik proyek LRT Jakarta telah menunjuk KSO Waskita Nindya LRS sebagai kontraktor utama pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Velodrome-Manggarai melalui proses tender. Total anggaran pembangunannya mencapai Rp 4,1 triliun berasal dari Penyertaan Modal Daerah (PMD) ke PT Jakarta Propertindo (Perseroda) yang bersumber dari APBD DKI Jakarta.

Lihat juga Video: Ada HUT ke-79 Bhayangkara, Tarif TJ, MRT, LRT Jakarta Rp 1 Hari Ini

(shc/hns)

Hide Ads