Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) mengungkap rencana restrukturisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya akan dilakukan dengan skema penggabungan atau merger dan konsolidasi. Ke depan, hanya ada tiga BUMN Karya setelah dilakukan merger dan konsolidasi.
Chief Operating Officer (COO) BPI Danantara, Dony Oskaria menjelaskan BUMN Karya akan fokus sebagai kontraktor. Sementara untuk pekerja berasal dari unit usaha dari masing-masing entitas usaha yang merger.
"Ya kita lagi menghitung kurang lebih akan jadi tiga perusahaan karya yang kuat nanti ke depannya, dan bisnisnya juga akan fokus hanya sebagai kontraktor saja. Jadi, anak-anak perusahaan yang tidak menjadi kontraktornya," terang Dony kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (23/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dony menjelaskan, tumpang tindih peran anak usaha ini menjadi permasalahan BUMN Karya. Danantara juga akan kembali mengelompokkan entitas anak usaha milik BUMN Karya.
Ia menyebut, konsolidasi ini menjadi salah satu program untuk menyehatkan kondisi BUMN Karya. Selain sektor konstruksi, ke depan konsolidasi ini juga dilakukan untuk BUMN di sektor Asuransi.
"Semua yang tadi itu adalah prioritas kerja dalam 6 bulan ke depan, karena ini kan RKAP tahun 2025, kan. 2025 tinggal 6 bulan lagi. Jadi semuanya menjadi prioritas," jelasnya.
Dony menambahkan, proses restrukturisasi BUMN ini akan dilakukan secara paralel. Danantara juga telah menyusun tim untuk masing-masing sektor sesuai permasalahan yang dihadapi BUMN.
Nasib Merger PTPP-WIKA di Tangan Danantara
Gedung PTPP/Foto: Eduardo Simorangkir-detikFinance
|
Sejauh ini, terang Novel, proses merger masih diproses di Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). Adapun sebelumnya, Danantara juga telah menginstruksikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya untuk melakukan evaluasi.
"Masih diproses di Danantara. Danantara masih berjalan. Semua BUMN konstruksi ini, semuanya diminta melakukan evaluasi kondisi perusahaannya masing-masing. Nah nanti itu akan dengan konsultan, di-mix, digabungkan, apa-apa saja yang harus dilakukan. Masih dalam proses," ungkap Novel di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/7/2025).
Novel mengatakan, evaluasi itu mencakup kinerja keuangan BUMN Karya terkait, seperti utang hingga pengerjaan proyek. Menurutnya, persoalan-persoalan ini perlu disinkronkan untuk memitigasi persoalan lain.
Berdasarkan catatan detikcom, pemerintah berencana membentuk tiga holding BUMN Karya. WIKA dipasangkan dengan PTPP, PT Adhi Karya (Persero) Tbk menjadi induk holding Brantas Abipraya dan Nindya Karya, sedangkan PT Waskita Karya (Persero) Tbk akan dilebur dengan PT Hutama Karya (Persero).