Pasar Lontar Makin Kumuh Usai Kebakaran: Sepi Pembeli, Tapi Banyak Maling

Pasar Lontar Makin Kumuh Usai Kebakaran: Sepi Pembeli, Tapi Banyak Maling

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Kamis, 18 Sep 2025 15:02 WIB
Pasar Lontar Kebon Melati
Foto: Ignacio Geordi Oswaldo
Jakarta -

Pasar Lontar Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat, kian kumuh usai dibiarkan terbengkalai pasca kebakaran dua tahun silam. Bahkan di salah satu sudut pasar terdapat area lapang bekas terbakar.

Sejak kebakaran hebat pada 2023, pasar ini seolah dilupakan membuat kawasan niaga itu kini jauh dari kata layak. Kumuh, sepi, dan tak terurus. Lorong antar kios sempit dan becek karena bercampur dengan kontrakan warga yang dibangun dengan kayu yang terlihat rapuh.

Seorang pedagang sembako, Waluyo, mengatakan pasca kebakaran kawasan itu menjadi rawan pencurian. Dalam dua tahun terakhir pasca kebakaran saja, lapak kios yang digunakannya sebagai gudang sudah kebobolan dua kali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada sebulanan yang lalu itu bobol, tiga peti telur itu hilang. Nah ini dua kali saya, dua kali kebobolan. Tapi bukan yang di warung ini ya, saya ada juga sewa kosong dipakai buat gudang saja," kata Waluyo kepada detikcom, Kamis (18/9/2025).

Menurutnya kondisi ini terjadi lantaran banyak orang asing yang kerap nongkrong di lahan kosong bekas terbakar di malam hari. Tahu-tahu saat kondisi pasar sedang sepi, beberapa warung yang dengan susah payah bertahan dengan omzet sudah turun lebih dari 50% malah kena jarah.

ADVERTISEMENT

"Biasanya kebobolan itu pas pada pulang kampung. Kan di sebelah sini banyak yang ngontrak, kalau lagi nggak ada kerjaan atau gimana, pulang kampung, jadi sepi," jelas Waluyo.

Di luar itu, ia mengatakan wacana revitalisasi Pasar Lontar Kebon Melati sebenarnya sudah ada bahkan sebelum insiden kebakaran hebat pada 2023. Namun setelah api melahap blok belakang pasar, harapan untuk pasar yang lebih baik makin besar.

Terlebih di bagian timur pasar dekat unit Puskesmas Kelurahan Kebon Melati sudah berdiri bangunan pasar baru. Sayangnya untuk bagian pasar lama hingga kini tak ada tanda-tanda segera diperbaiki.

"Pernah ada berapa kali orang datang untuk ukur-ukur, sampai sempat diambil tanahnya sebagian, digali berapa dalam tanahnya, mungkin buat hitung nanti cor-coran fondasi bangunan kali ya, sama mah kurang paham. Tapi ya sampai sekarang gitu-gitu saja," terangnya.

"Katanya sih model bangunannya sudah ada. Katanya mau dibikin bertingkat. Nanti yang bagian bawah mau dijadiin pasar, nah yang bagian atasnya mau dijadiin tempat tinggal sangat sederhana buat tampung kontrakan-kontrakan itu. Tapi nggak ada juga kejelasan itu sampai sekarang," ucap Waluyo lagi.

Pada titik ini, ia hanya bisa pasrah pasar itu dibiarkan terbengkalai begitu saja. Belum lagi menurutnya revitalisasi pasar tak juga akan membawa angin segar bagi para pedagang. Sebab banyak juga pasar yang sudah direvitalisasi namun tak membuat kawasan niaga itu jadi semakin bergairah.

"Soalnya yang saya tahu pasar semuanya rata-rata kayak gini keadaannya. Saya tahunya dari agen, dari sales. Sales kan nggak pasar ini doang. Mereka muter-muter ke pasar mana, pasar mana, kondisinya sama semua. Jadi percuma juga keluar," terangnya.

Selain itu, Waluyo menilai mayoritas warga yang tinggal di sekitar pasar merupakan pedagang kaki lima hingga pengamen dan kuli harian. Ada juga mereka yang bekerja menjaga toko di Pasar Tanah Abang. Membuat perbaikan pasar juga tak akan langsung berdampak pada keinginan warga sekitar untuk berbelanja.

"Di sini tuh kaya mata rantai, orang kerja di Tanah Abang berarti kan butuh makan. Nah itu yang jual makan beli bahannya di sini. Sekarang Tanah Abang sepi, orang dipecat-pecatin, ya yang beli makan makin sedikit. Imbasnya ke sini semua. Itu baru dari satu contoh kan," ucap Waluyo.

"Terus kena online juga di sini. Padahal harusnya sembako nggak kena, tapi orang beli apa semua juga ada di online. Belum yang ngontrak-ngontrak itu. Biasanya ada yang punya kontrakan sepuluh pintu penuh semua, sekarang kontrakan tinggal yang dipakai empat kamar atau lima kamar. Kan kosong-kosong, jadi yang belanja ke warung kan berkurang juga," terangnya lagi.

Lihat juga Video 4 Ruko Depan MRT Cipete Kebakaran, 68 Personil Damkar Dikerahkan

(fdl/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads