Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian menyampaikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei telah menyerap investasi Rp 6,5 triliun. KEK yang terletak di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara kini menjadi pusat hilirisasi sawit dan mampu menorehkan ekspor.
Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto mengatakan KEK Sei Mangkei telah berkembang sebagai pusat hilirisasi sawit dan mampu mencatatkan ekspor senilai Rp 2,7 triliun hingga 2024.
"Kami sangat berharap perkembangan KEK dan investasi di wilayah Sumatera Utara ini bisa mendukung perekonomian daerah, yang pada akhirnya bisa mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Haryo dalam keterangan tertulis, Minggu (21/09/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Haryo mengadakan diskusi serta kunjungan ke KEK Sei Mangkei dan Pelabuhan Kuala Tanjung untuk memastikan integrasi antara kawasan industri dan pelabuhan internasional dapat berjalan dengan optimal.Dalam diskusi tersebut, juga ditekankan pentingnya dukungan infrastruktur penunjang agar KEK Sei Mangkei dapat berkembang lebih optimal. Ketersediaan energi, perumahan, serta fasilitas akomodasi dan hunian yang layak bagi pekerja menjadi faktor penting dalam menjaga kelancaran aktivitas industri.
Ia menyebut perluasan kawasan yang dilakukan melalui proyek KernelMax diproyeksikan akan mendatangkan tambahan investasi sekitar US$ 20 juta dan telah menyerap sekitar 9.600 tenaga kerja. Ia juga meninjauPelabuhan Kuala Tanjung.
Pelabuhan Kuala Tanjung diproyeksikan menjadi simpul logistik internasional yang terintegrasi dengan KEK Sei Mangkei. Integrasi ini akan memperlancar arus barang, menekan biaya logistik, dan membuka akses yang lebih luas bagi produk-produk hilir Indonesia.
Dengan penguatan infrastruktur pelabuhan, ia berharap Sumatera Utara tumbuh sebagai pintu gerbang perdagangan strategis di kawasan barat Indonesia. Ia menekankan kolaborasi lintas pemangku kepentingan menjadi kunci untuk mewujudkan keberhasilan pengembangan kawasan.
"Komitmen penguatan sinergi antara Pemerintah Pusat bersama Pemerintah Daerah serta dunia usaha sangat penting, baik melalui penyediaan infrastruktur, insentif fiskal, maupun kepastian regulasi," imbuh Haryo.
Realisasi investasi KEK yang telah mencapai Rp 294,4 triliun secara akumulatif hingga semester I 2025 serta penyerapan tenaga kerja sebanyak 187 ribu orang, keberadaan KEK Sei Mangkei dan Pelabuhan Kuala Tanjung diharapkan dapat semakin memperkuat kontribusi Indonesia dalam rantai pasok global, sekaligus menghadirkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, merata, dan berkelanjutan.
(rea/ara)