Penumpang Terlantar Imbas Bandara di Eropa Kena Serangan Siber

Penumpang Terlantar Imbas Bandara di Eropa Kena Serangan Siber

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Minggu, 21 Sep 2025 20:00 WIB
Wide-angle view of a modern aircraft gaining the altitude outside the glass window facade of a contemporary waiting hall with multiple rows of seats and reflections indoors of an airport terminal El Prat in Barcelona
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/skyNext
Jakarta -

Jadwal penerbangan di bandara-bandara tersibuk Eropa terdampak serangan siber yang menghantam sistem check-in dan boarding Sabtu kemarin. Banyak maskapai menunda, bahkan membatalkan penerbangannya imbas insiden ini.

Beberapa bandara tersibuk yang mengonfirmasi terkena serangan siber adalah Bandara Heathrow di Inggris, Bandara Brussel di Belgia, Bandara Berlin di Jerman, hingga Bandara Dublin dan Cork di Irlandia. Para calon penumpang terlantar menunggu kepastian penerbangannya di bandara.

Mengutip Reuters, Minggu (21/9/2025), salah satu penumpang di Bandara Berlin sudah menunggu seharian untuk kepastian jadwal penerbangannya Sabtu kemarin. Kim Reisen, telah tiba di bandara sejak pukul 10.45 waktu setempat, namun hingga malam tiba penerbangannya tak jelas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tiba di stasiun bandara sekitar pukul 10.45, dan kami belum diberi tahu apa pun kecuali bahwa ada kesalahan teknis. Tentu saja, di internet Anda dapat membaca bahwa itu mungkin serangan siber, dan sekarang kami hanya bisa menunggu di sini untuk melihat apa yang terjadi," ungkap Kim Reisen.

ADVERTISEMENT

Penumpang lainnya di Bandara Berlin, Siegfried Schwarz mengatakan serangan siber ini tidak masuk akal. Di tengah kemajuan teknologi yang pesat mengapa otoritas bandara tidak bisa mencegahnya.

"Saya juga merasa tidak masuk akal bahwa, dengan teknologi saat ini, tidak ada cara untuk melindungi diri dari hal seperti itu," kaga Schwarz.

Kondisi yang sama terjadi di Bandara Heathrow London, bandara tersibuk di Inggris. Salah seorang penumpang, Lucy Spencer, mengaku sudah dua jam melakukan check in namun tak kunjung bisa terbang. Menurutnya, petugas saling lempar tanggung jawab soal penumpang.

Dia akan terbang dengan Malaysia Airlines. Menurutnya petugas nampak kesulitan melakukan semua pekerjaan secara manual, antrean panjang pun tak terelakkan terjadi di Terminal 4 Bandara Heathrow.

"Mereka meminta kami menggunakan boarding pass di ponsel, tetapi ketika kami sampai di gerbang, boarding pass tersebut tidak berfungsi. Mereka sekarang mengarahkan kami kembali ke gerbang check-in, ini seperti dilempar-lempar," ujar Spencer.

Penumpang Ketinggalan Penerbangan Transit

Penumpang lain, Monazza Aslam, mengatakan dia telah duduk di landasan selama lebih dari satu jam tanpa tahu kapan dia dan keluarganya akan terbang. Bahkan, Aslam mengatakan dirinya telah ketinggalan penerbangan transitnya di Doha karena kekacauan di Bandara Heathrow.

"Saya sudah berada di Heathrow bersama orang tua saya yang sudah lanjut usia sejak pukul 05.00. Kami sudah lapar dan lelah," sebut Aslam.

Asal tahu saja, serangan siber pada hari Sabtu terpusat pada perangkat lunak MUSE yang dibuat oleh Collins Aerospace. Perangkat lunak itu menjadi sistem yang menyediakan layanan check in dan boarding untuk beberapa maskapai di bandara-bandara di seluruh dunia.

RTX, perusahaan induk Collins Aerospace, membenarkan serangan siber memang terjadi pada perangkat lunak buatannya di bandara-bandara tertentu.

"Sejauh ini dampaknya terbatas pada proses check-in pelanggan secara elektronik dan drop bagasi, dan dapat dikurangi dengan operasi check-in manual. Kami berupaya memperbaiki masalah ini secepat mungkin," ujar RTX dalam pernyataan resmi.

Sayangnya, RTX tidak memberikan informasi apa pun tentang siapa yang mungkin berada di balik serangan tersebut.

Halaman 2 dari 2
(ara/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads