Di Depan Pemimpin Dunia, Prabowo Ungkap RI Garap Tanggul Laut Raksasa 480 Km

Di Depan Pemimpin Dunia, Prabowo Ungkap RI Garap Tanggul Laut Raksasa 480 Km

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Selasa, 23 Sep 2025 23:06 WIB
Prabowo di sidang majelis umum PBB
Presiden Prabowo Subianto pidato di Majelis Umum PBB.Foto: Dok. YouTube Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden
Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto menyatakan Indonesia akan menggarap megaproyek infrastruktur Gian Sea Wall atau Tanggul Laut Raksasa. Pernyataan ini disampaikan di hadapan para pemimpin dunia yang hadir pada sidang umum ke-80 Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat (AS).

Sebagai salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, Prabowo mengatakan, Indonesia saat ini tengah mengalami konsekuensi langsung dari kondisi perubahan iklim. Hal ini khususnya menyangkut ancaman kenaikan permukaan air laut yang sangat cepat.

Menurutnya, permukaan air laut, khususnya di Pantai Utara (Pantura) Jawa meningkat sebanyak 5 cm per tahun. Apabila diakumulasi dalam 10-20 tahun ke depan, hal ini akan membahayakan masyarakat yang tinggal di pesisir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bisakah Anda bayangkan dalam 10 tahun? Bisakah Anda bayangkan dalam 20 tahun untuk ini? Kita terpaksa membangun Giant Sea Wall sepanjang 480 km," kata Prabowo, dalam Sidang Majelis Umum ke-80 PBB, dikutip dari YouTube Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Selasa malam (23/9/2025).

ADVERTISEMENT

Menurut Prabowo Indonesia tidak punya pilihan lain untuk menyelamatkan pesisir Pantura Jawa. Oleh karena itu, Indonesia berkomitmen untuk memulai persiapan pembangunannya sejak saat ini.

"Kami harus memulainya (persiapan pembangunan) sekarang. Oleh karena itu, kami memilih untuk menghadapi perubahan iklim bukan dengan slogan, tetapi dengan langkah-langkah segera," ujarnya.

Selain itu, Prabowo menegaskan, Indonesia juga berkomitmen untuk memenuhi kewajiban Perjanjian Paris 2015, salah satunya yakni untuk mencapai target nol emisi atau Net Zero Emission 2060. Bahkan ia sangat yakin Indonesia dapat mencapai target tersebut jauh lebih awal.

"Kami berencana akan mereboisasi lebih dari 12 juta hektar hutan yang terdegradasi, untuk mengurangi degradasi hutan, dan untuk memberdayakan masyarakat lokal dengan lapangan kerja hijau yang berkualitas untuk masa depan," kata dia.

Indonesia juga sedang beralih dari pembangunan energi berbasis bahan bakar fosil menuju energi terbarukan. Prabowo menekankan, mulai tahun depan, sebagian besar pembangkit listrik tambahan RI akan berasal dari energi terbarukan.

"Tujuan kita jelas, yaitu mengangkat seluruh warga negara kita keluar dari kemiskinan dan menjadikan Indonesia pusat solusi ketahanan pangan, energi, dan air," tegas Prabowo.

(shc/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads